March 28, 2018

KARYA TULIS ILMIAH USAHA KERAJINAN KAYU PAK WONDO



USAHA KERAJINAN KAYU PAK WONDO
DSN SIDOWAYAH DS JENGGRIK
KEC.KEDUNGGALAR - NGAWI
Disusun untuk melengkapi tugas Bahasa Indonesia sebagai syarat
mengikuti Ujian Nasional (UN)




Oleh :
Kelompok 01/IX D
1.      NITA OKTAFIANI                      
2.      MADA KENCANA                         
3.      NARISTA SHERLY                     
4.      SUPRIYATINI                               
5.      VELIV CALVIN               
6.      ALIF DIAN                        


SMPN 1 KEDUNGGALAR
Jl Slamet Riyadi No 40 Kedunggalar Ngawi
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

LEMBAR PENGEAHAN

Karya tulis ini diterima dan disetujui oleh pembimbing pada
Hari/Tanggal :
Tempat:


              Wali kelas IX D                                                               Pembimbing       



             SUNARSIH,S.Pd                                                Drs.AGUS SUPRIYONO
             NIP.19670926 1998802 1003                             NIP. 197507202008012016



Mengetahui
Kepala SMPN 1 Kedunggalar



SURATMAN,S.Pd.M.A
NIP.19601010 199003 1015












MOTTO
·         Ingatlah bahwa kesuksesan selalu disertai dengan kegagalan
·         Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat lebih baik dari kita
·         Selalu berpikir besar, dan bertindak mulai sekarang
·         Jangalah takut untuk melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dengan langkap pertama
·         Percayalah, Tuhan tak pernah salah memberi rezeki
·         Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan, itu artinya anda tidak pernah berani untuk mencoba
·         Kita akan sukses jika belajar dari kesalahan























KATA PENGANTAR

         Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan berkatnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Karya tulis ini kami susun untuk melengkapi tugas Bahasa Indonesia dan pula sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional (UN). USAHA KERAJINAN KAYU PAK WONDODSN SIDOWAYAH DS JENGGRIK KEC.KEDUNGGALAR - NGAWI
          Karya tulis ini dapat kami selesaikan dari bantuan beberapa pihak.
Kami ucapkan terima kasih Kepada:
1.      SURATMAN,S.Pd.M.A :Selaku Kepala SMPN 1 Kedunggalar karna sudah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
2.      AGUS,S.Pd : Sebagai Guru Bahasa Indonesia kelas IX C  yang sudah menjelaskan dan memberi arahan kepada kami untuk menjalankan tugas ini.
3.      TEGUH SRI SAYEKTI,S.Pd :sebagai wali kelas IX C dan juga pula sebagai pemotivasi dalam membangun karya ini.
4.      Semua pihak yang lainnya salah satunya yang tidak bisa. yang telah membantu kami dari awal sampai akhir .
   Kami menyadari tiada gading yang tak retak maka dari itu kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.















DAFTAR ISI
HALAMAN  JUDUL                                                                                               i
HALAMAN PENGESAHAN                                                                                 ii
HALAMAN PERSEMBAHAN                                                                              iii
MOTTO                                                                                                                     iv
KATA PENGANTAR                                                                                             v
DAFTAR ISI                                                                                                             vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang                                                                                         1
1.2  Rumusan Masalah                                                                                    1
1.3  Tujuan Penulisan                                                                                      1
1.4  Metode Penulisan                                                                                                1
1.5  Manfaat penulisan                                                                                    1
1.5  Sistematika Penulisan                                                                              1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.     Landasan teori                                                                                      3
2.2.    Analisi data                                                                                           3
2.2.2   Alat yang digunakan                                                                            4
2.2.3   Cara Membuatnya                                                                                4
2.2.4   Manfaat dan perannya                                                                                     5
2.2.5   Cara pemasarannya                                                                              5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.3.1.           Kesimpulan                                                                                         6
3.3.2.           Saran                                                                                                   6
DAFTAR PUSTAKA                                                                                              7










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Seperti yang sudah dipelajari pada pembahasaan sebelumnya, bahwa produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak maupun produk kerajinan dari bahan keras. Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, contohnya dari kayu.
        Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan  tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
       Kerajinan ukir kayu banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, dengan memanfaatkan motif ragam hias pada masing-masing daerah serta jenis kayu yang berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan suatu karya kerajinan yang bernilai tinggi. Dari kerajinan bernilai tinggi tersebut dapat memungkinkan terjadinya proses perekonomian antar  masyarakat suatu daerah sehingga meninggikan tingkat kesejahteraan masyarakat.

1.2  Tujuan penulisan
       Adapun tujuan dalam pembuatan karya kerajinan dari ukir kayu adalah sebagai berikut:
  1. Mengapresiasi keanekaragaman produk kerajinan dari bahan keras dan wirausaha di wilayah setempat dan lainnya sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengidentifikasi bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
  3. Menganalisis unsur estetika dan ergonomis produk kerajinan dari bahan keras serta menunjukkan inovasi dalam berkarya dan semangat kewirausahaan.
  4. Merancang pembuatan produk kerajinan dari bahan keras dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri.
  5. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan keras berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinilitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri.
  6. Membuat produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.
  7. Menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan ergonomis produk akhir untuk membangun semangat usaha. 
1.3  Manfaat
       Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras adalah:
  1. Menghasilkan produk-produk terbaru yang berasal dari bahan keras
  2. Mengeksplorasikan karya-karya pola motif ragam hias yang kreatif dan inovatif
  3. Memberikan ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras yang pada nantinya ilmu dan pengalaman itu sendiri akan kita petik hasilnya.








BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Kerajinan Kayu
      Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
2.3   Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Kayu
        Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
a.      Unsur Estetika
      Unsur   estetika   sering   kita   kenal   dengan   istilah   keindahan. Keindahan   adalah   nilai-nilai   estetis   yang   menyertai   sebuah karya   seni.   Keindahan   juga   diartikan   sebagai   pengalaman estetis  yang  diperoleh  ketika  seseorang  mencerap  objek  seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance),    dan    kontras    (contrast)    sehingga    menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
b.    Unsur Ergonomis
       Unsur   ergonomis   karya   kerajinan   selalu   dikaitkan   dengan aspek  fungsi  atau  kegunaan.    Adapun  unsur  ergonomis  karya kerajinan adalah seperti berikut:
  1. Keamanan   (security)   yaitu   jaminan   tentang   keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
  2. Kenyamanan   (comfortable),   yaitu   kenyamanan   apabila produk  kerajinan  tersebut  digunakan.  Barang  yang  enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah  produk  kerajinan  yang  memiliki  nilai  praktis  yang tinggi.
  3. Keluwesan    (flexibility),    yaitu    keluwesan    penggunaan. Produk  kerajinan  adalah  produk  terap/pakai,  yaitu  produk kerajinan  yang  wujudnya  sesuai  dengan  kegunaan  atau
  4. terapannya.  Produk  terap/pakai  dipersyaratkan  memberi kemudahan   dan   keluwesan   penggunaan   agar   pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2.4 Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Kayu

a. Teknik Kerja Bangku
            Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat keapresisian hasil karya. Untuk memperoleh hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk.

b. Teknik Bubut
  Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses Kerja Teknik Bubut:
  1. Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya.
  2. Buatlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip atau palu besi.
  3. Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
  4. Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
  5. Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.
c. Teknik Ukir
            Ukir kayu adalah cukilan berupa ornamen atau ragam hias hasil rangkaian yang indah, berelung-relung, saling jalin menjalin, berulang dan sambung-menyambung sehingga mewujudkan suatu hiasan. Semula ukiran merupakan ornamen sederhana yang diterapkan dengan sistem gores dan tempel pada tanah liat, batu atau kayu dengan alat yang sangat sederhana pula, yang selanjutnya berkembang sampai sekarang menjadi ukiran yang beraneka ragam coraknya. Hasil ukir kayu di Indonesia pada saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya jenis produksi dan konsumen ukirkayu, terutama pada perabot dan jenis barang-barang kerajinan lainnya.

Khususnya di Jawa terdapat barang-barang ukir kayu yang dapat kita lihat terutama di Jawa Tengah, tepatnya di Jepara sebagai penghasil ukir kayu utama yang sudah dikenal sejak jaman dulu, di samping daerah lain seperti Serenan di Surakarta dan Polowijen di Kota Malang Jawa Timur. Hasil ukir dari daerah-daerah tersebut umumnya berupa barang yang digunakan dalam kehidupan rumah tangga berupa perabot dan hiasan serta barang yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Karya hasil ukir kayu yang diwujudkan adalah berupa barang-barang yang bersifat sebagai berikut:
Teknologi kerja ukir kayu memerlukan perlengkapan yaitu meja kerja sebagai tempat landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya mendapatkan kenyamanan dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi udara (ventilasi ruangan), ruangan harus memadahi sehingga dengan kelengkapan tersebut diatas akan didapatkan situasi kerja yang nyaman.

2.5  Teknik Dasar Ukiran Kayu
      Ukiran kayu adalah hobi yang sudah ada selama beberapa dekade. Beberapa orang melakukannya untuk kesenangan, yang lain membuat ukiran yang rumit atau sederhana, mebel atau tanda-tanda untuk mencari nafkah. Ada banyak cara untuk mengukir kayu, dari raut sederhana untuk memotong perangkat kekuasaan yang kompleks. Teknik yang digunakan untuk mengukir kayu dari berbagai pemotongan dan memahat untuk pembakaran. Berikut adalah beberapa teknik termudah dan paling efektif untuk membantu Anda memulai ukiran kayu dengan segera.

a. Memilih Kayu
            Kayu yang Anda butuhkan untuk ukiran dikategorikan menjadi dua jenis – kayu keras dan kayu lunak. Daun pohon-pohon dengan daun lebar yang kehilangan daun mereka selama musim gugur setiap tahun banyak penyedia kayu, sedangkan kayu lunak tersedia dari pohon cemara yang  kerucut. Sementara kayu seperti oak, jati, sonokeling dan walnut berbagai bentuk pertama, jenis kayu lunak – misalnya, butternut, pinus, basswood, cedar dan kapuk – tampaknya paling populer dengan penggemar ukiran.

b. Peralatan Ukiran
            Berbagai bentuk ukiran kayu memerlukan alat yang berbeda dan instrumen. Beberapa alat yang paling umum adalah ukiran pisau yang berbeda ukuran, pahat persegi dan miring, gouges, file, dan alat rasps perpisahan.

c. Teknik Ukiran Relief
            Teknik ini umumnya digunakan untuk dua-dimensi benda seni untuk dekorasi di dinding dan di sekitar rumah. Ini terdiri dari penghapusan kayu dari sebuah papan datar dari kayu dan Penciptaan seperti objek yang diukir  akan tampak seperti itu adalah tumbuh keluar dari permukaan. Dimulai dengan ide desain, rencana master ukiran bantuan dilakukan di atas kertas dan kemudian dibawa ke panel kayu.
Sederhana, instrumen tangan dioperasikan seperti gouges, palu dan pahat yang diperlukan untuk ukiran. Selama proses tersebut, kayu pecah jauh dari pola, membuat kenaikan desain dari kayu. Tepi desain tidak teratur  kemudian mencukur agar sesuai garis dari pola asli. Mendapatkan digunakan untuk mencengkeram dan bekerja instrumen baik dan membuat alat yang cukup tajam untuk ukiran rapi adalah inti-ukiran relief keterampilan. d. Chip Ukiran
Ukiran Chip adalah teknik biasanya digunakan pada potongan lebih besar dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu, dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih besar. Teknik ini jauh seperti patung, dan ini melibatkan chipping di kayu sampai Anda memunculkan gambar patung. Dalam teknik chip-ukiran, juga dikenal sebagai ukiran sendok, Anda menggunakan pisau untuk menghilangkan serpihan kayu kecil dari panel atau blok. Sebagian besar dilakukan di butternut, pinus atau mahoni, ukiran chip yang melibatkan memanipulasi dua permukaan – wajah dari panel kayu atau blok dan memotong titik berpotongan di bawah permukaan kayu.
e. Pembakaran Kayu
            Pembakaran kayu adalah teknik terutama digunakan untuk menambah desain untuk proyek kayu yang selesai, tetapi beberapa pemahat benar-benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir proyek-proyek kecil. Pena pembakar kayu membakar kayu, bukan dari mengukir, meninggalkan tepi menghitam di sekitar ukiran akhir.

f. Mengerik Kayu
            Ngerik adalah salah satu, cara tertua paling sederhana dan paling santai untuk bekerja dengan kayu. Teknik ini melibatkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir. Kayu pengrajin yang telah berlatih seni ini untuk kadang-kadang sering dapat duduk dan meraut apa saja dalam waktu setengah jam atau lebih. Ngerik hanya masalah pemotongan bit kayu jauh dari blok sampai desain Anda setelah terbentuk. Dalam banyak kasus, pemahat kayu terampil melakukannya dengan pisau kecil, dan merinci dengan pisau yang sama.

g. Teknik Ukir Putaran
            Sebuah jenis tiga-dimensi dari ukiran kayu yang digunakan terutama oleh seniman dan pemahat berpengalaman, teknik putaran menimbulkan berbagai pilihan objek dan patung-patung. Anda awalnya membuat tanah liat atau model lilin, maka kerangka kawat untuk pelengkap eksternal objek. Akhirnya, sebuah balok kayu adalah kunci untuk ini untuk mengukir potongan seni yang dihasilkan. Teknik ini membutuhkan hampir semua kayu-ukiran alat dan instrumen.

f. Bantuan Ukiran
            Pertolongan ukir adalah seni chipping dan memotong pada sepotong kayu datar untuk membawa muncul ukiran sehingga tampak tiga dimensi. Ukiran Relief ini biasanya dilakukan dengan sebuah alat pahat dan palu, pisau ukir meskipun sering digunakan untuk detail pekerjaan sampai selesai. Pada ukiran relief, pengrajin pahat kayu dari potongan datar sampai gambar, dia mulai mengambil bentuk dalam kayu, sehingga muncul.

2.6 Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
  1. Penyiapan bahan
  2. Penyiapan alat
  3. Membuat rancangan atau gambar kerja
  4. Menyiapkan pola
  5. Menempel pola pada papan yang sudah dipersiapkan
  6. Menyekrol atau krawangan untuk tripleks
  7. Memahat bagian dasaran
  8. Membentuk ukiran
  9. Memberi benangan atau coretan pada motif
  10. Mengamplas
  11. Finishing
2.7  Keselamatan Kerja Pada Produksi Kerajinan Ukir Kayu
  1. Memerhatikan ruangan kerja dan fentilasi udara yang bersih
  2. Menggunakan pakaian kerja untuk melindungi kotoran kayu
  3. Memakai sepatu kerja
  4. Memakai kaos tangan saat memahat agar tidak terluka
  5. Menggunakan masker agar tidak terhirup debu kayu
  6. Tidak bergurau atau bercanda saat bekerja untuk menghindari kecelakaan
  7. Jika sudah selesai bersihkan kotoran sisa pahatan dan buang pada tempatnya.
















BAB III
METODOLOGI PEMBUATAN
Alat Pembuatan :
1.      Satu set alat ukir kayu (pahat coret)
2.      Gergaji
3.      Palu
4.      Amplas
5.      Kuas
6.      Kertas karbon
7.      Pensil
8.      Kertas HVS
Bahan Pembuatan :
1.      Kayu ukir
2.      Cat kayu atau vernis
Proses Pembuatan :
1.      Buatlah pola dikertas HVS
2.      Potonglah kayu ukir dengan ukuran 30 x 30 cm
3.      Jiplaklah pola yang dikertas HVS tadi ke kayu
4.      Hasil jiplakan tersebut di ukir ke dalam mengikuti pola yang telah tadi dibuat
5.      Amplaslah hasil ukiran
6.      Catlah kayu dengan vernis pada permukaan pola
7.      Jemurlah kayu kurang lebih 5 jam
8.      Hasl ukiran telah selesai
 











BAB IV
PENUTUP
a.     Kesimpulan
            Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, dan rotan. Bahan keras buatan adalah bahan – bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang -  barang kerajinan seperti berbagai jenis logam dan fiberglass. Kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

b.    Saran
            Dalam proses pembuatan sebaiknya menggunakan berbagai jenis pahat ukir agar hasil ukiran maksimal. Kemudian tetap memperhatikan keselamatan kerja sehingga tercipta produk yang unggul dan berkualitas.