USAHA KERAJINAN
KAYU PAK WONDO
DSN SIDOWAYAH DS
JENGGRIK
KEC.KEDUNGGALAR
- NGAWI
Disusun untuk melengkapi tugas
Bahasa Indonesia sebagai syarat
mengikuti Ujian Nasional (UN)
Oleh :
Kelompok 01/IX D
1. NITA
OKTAFIANI
2. MADA
KENCANA
3. NARISTA
SHERLY
4. SUPRIYATINI
5. VELIV
CALVIN
6. ALIF
DIAN
SMPN 1
KEDUNGGALAR
Jl Slamet Riyadi No 40
Kedunggalar Ngawi
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
LEMBAR PENGEAHAN
Karya
tulis ini diterima dan disetujui oleh pembimbing pada
Hari/Tanggal
:
Tempat:
Wali kelas IX D Pembimbing
SUNARSIH,S.Pd Drs.AGUS
SUPRIYONO
NIP.19670926 1998802 1003 NIP. 197507202008012016
Mengetahui
Kepala SMPN 1 Kedunggalar
SURATMAN,S.Pd.M.A
NIP.19601010
199003 1015
MOTTO
·
Ingatlah bahwa kesuksesan selalu disertai dengan
kegagalan
·
Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang
lain, walaupun dia terlihat lebih baik dari kita
·
Selalu berpikir besar, dan bertindak mulai
sekarang
·
Jangalah takut untuk melangkah, karena jarak
1000 mil dimulai dengan langkap pertama
·
Percayalah, Tuhan tak pernah salah memberi
rezeki
·
Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan,
itu artinya anda tidak pernah berani untuk mencoba
·
Kita akan sukses jika belajar dari kesalahan
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Karena rahmat dan berkatnya kami dapat menyelesaikan karya tulis
ini dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Karya tulis ini kami susun untuk
melengkapi tugas Bahasa Indonesia dan pula sebagai syarat mengikuti Ujian
Nasional (UN). USAHA KERAJINAN KAYU PAK WONDODSN SIDOWAYAH DS JENGGRIK
KEC.KEDUNGGALAR - NGAWI
Karya tulis ini dapat kami selesaikan
dari bantuan beberapa pihak.
Kami
ucapkan terima kasih Kepada:
1. SURATMAN,S.Pd.M.A :Selaku Kepala
SMPN 1 Kedunggalar karna sudah mengijinkan untuk melakukan penelitian.
2.
AGUS,S.Pd
: Sebagai Guru Bahasa Indonesia kelas IX C
yang sudah menjelaskan dan memberi arahan kepada kami untuk menjalankan
tugas ini.
3.
TEGUH
SRI SAYEKTI,S.Pd :sebagai wali kelas IX C dan juga pula sebagai pemotivasi
dalam membangun karya ini.
4. Semua pihak yang lainnya salah
satunya yang tidak bisa. yang telah membantu kami dari awal sampai akhir .
Kami menyadari tiada gading yang tak retak
maka dari itu kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan. Semoga karya tulis
ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERSEMBAHAN iii
MOTTO iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
1.4 Metode Penulisan 1
1.5
Manfaat penulisan 1
1.5
Sistematika Penulisan 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Landasan teori 3
2.2. Analisi
data 3
2.2.2 Alat
yang digunakan 4
2.2.3 Cara
Membuatnya 4
2.2.4 Manfaat
dan perannya 5
2.2.5 Cara
pemasarannya 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.3.1.
Kesimpulan 6
3.3.2.
Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang
tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang
telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Seperti yang
sudah dipelajari pada pembahasaan sebelumnya, bahwa produk kerajinan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak maupun produk
kerajinan dari bahan keras. Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, contohnya dari
kayu.
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi
oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia
tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir
kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan
atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka, dan lain-lain.
Kerajinan ukir kayu banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, dengan
memanfaatkan motif ragam hias pada masing-masing daerah serta jenis kayu yang
berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan suatu karya kerajinan yang
bernilai tinggi. Dari kerajinan bernilai tinggi tersebut dapat memungkinkan
terjadinya proses perekonomian antar masyarakat
suatu daerah sehingga meninggikan tingkat kesejahteraan masyarakat.
1.2 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dalam pembuatan karya kerajinan dari ukir kayu adalah sebagai
berikut:
- Mengapresiasi keanekaragaman produk kerajinan dari bahan keras dan wirausaha di wilayah setempat dan lainnya sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengidentifikasi bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
- Menganalisis unsur estetika dan ergonomis produk kerajinan dari bahan keras serta menunjukkan inovasi dalam berkarya dan semangat kewirausahaan.
- Merancang pembuatan produk kerajinan dari bahan keras dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri.
- Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan keras berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinilitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri.
- Membuat produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.
- Menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan ergonomis produk akhir untuk membangun semangat usaha.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras adalah:
- Menghasilkan produk-produk terbaru yang berasal dari bahan keras
- Mengeksplorasikan karya-karya pola motif ragam hias yang kreatif dan inovatif
- Memberikan ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras yang pada nantinya ilmu dan pengalaman itu sendiri akan kita petik hasilnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerajinan
Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi
oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia
tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir
kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan
atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak
menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya
digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
2.3
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Kayu
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering
kita kenal dengan
istilah keindahan.
Keindahan adalah nilai-nilai
estetis yang menyertai
sebuah karya seni. Keindahan
juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh
ketika seseorang mencerap
objek seni atau dapat pula
dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai
keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity),
keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan
kontras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
b.
Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis
karya kerajinan selalu
dikaitkan dengan aspek fungsi
atau kegunaan. Adapun
unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
- Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
- Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
- Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
- terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2.4 Teknik
Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Kayu
a. Teknik
Kerja Bangku
Teknik Kerja Bangku adalah teknik
dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu.
Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan
alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi
berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,membuat
sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja
bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan
dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat
keapresisian hasil karya. Untuk memperoleh hasil yang presisi pekerjaan kerja
bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,disamping
untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan,
kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat
menentukan hasil produk.
b. Teknik
Bubut
Dalam
pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris,
menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses Kerja Teknik Bubut:
- Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya.
- Buatlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip atau palu besi.
- Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
- Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
- Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.
c. Teknik
Ukir
Ukir kayu adalah cukilan berupa
ornamen atau ragam hias hasil rangkaian yang indah, berelung-relung, saling jalin
menjalin, berulang dan sambung-menyambung sehingga mewujudkan suatu hiasan.
Semula ukiran merupakan ornamen sederhana yang diterapkan dengan sistem gores
dan tempel pada tanah liat, batu atau kayu dengan alat yang sangat sederhana
pula, yang selanjutnya berkembang sampai sekarang menjadi ukiran yang beraneka
ragam coraknya. Hasil ukir kayu di Indonesia pada saat ini menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya jenis
produksi dan konsumen ukirkayu, terutama pada perabot dan jenis barang-barang
kerajinan lainnya.
Khususnya di
Jawa terdapat barang-barang ukir kayu yang dapat kita lihat terutama di Jawa
Tengah, tepatnya di Jepara sebagai penghasil ukir kayu utama yang sudah dikenal
sejak jaman dulu, di samping daerah lain seperti Serenan di Surakarta dan
Polowijen di Kota Malang Jawa Timur. Hasil ukir dari daerah-daerah tersebut
umumnya berupa barang yang digunakan dalam kehidupan rumah tangga berupa
perabot dan hiasan serta barang yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Karya hasil
ukir kayu yang diwujudkan adalah berupa barang-barang yang bersifat sebagai
berikut:
Teknologi
kerja ukir kayu memerlukan perlengkapan yaitu meja kerja sebagai tempat
landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya
mendapatkan kenyamanan dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi
udara (ventilasi ruangan), ruangan harus memadahi sehingga dengan kelengkapan
tersebut diatas akan didapatkan situasi kerja yang nyaman.
2.5
Teknik Dasar Ukiran Kayu
Ukiran kayu adalah hobi yang sudah ada selama beberapa dekade. Beberapa orang
melakukannya untuk kesenangan, yang lain membuat ukiran yang rumit atau
sederhana, mebel atau tanda-tanda untuk mencari nafkah. Ada banyak cara untuk
mengukir kayu, dari raut sederhana untuk memotong perangkat kekuasaan yang
kompleks. Teknik yang digunakan untuk mengukir kayu dari berbagai pemotongan
dan memahat untuk pembakaran. Berikut adalah beberapa teknik termudah dan
paling efektif untuk membantu Anda memulai ukiran kayu dengan segera.
a. Memilih
Kayu
Kayu yang Anda butuhkan untuk
ukiran dikategorikan menjadi dua jenis – kayu keras dan kayu lunak. Daun
pohon-pohon dengan daun lebar yang kehilangan daun mereka selama musim gugur
setiap tahun banyak penyedia kayu, sedangkan kayu lunak tersedia dari pohon
cemara yang kerucut. Sementara kayu
seperti oak, jati, sonokeling dan walnut berbagai bentuk pertama, jenis kayu
lunak – misalnya, butternut, pinus, basswood, cedar dan kapuk – tampaknya
paling populer dengan penggemar ukiran.
b. Peralatan
Ukiran
Berbagai bentuk ukiran kayu
memerlukan alat yang berbeda dan instrumen. Beberapa alat yang paling umum
adalah ukiran pisau yang berbeda ukuran, pahat persegi dan miring, gouges,
file, dan alat rasps perpisahan.
c. Teknik Ukiran
Relief
Teknik ini umumnya digunakan
untuk dua-dimensi benda seni untuk dekorasi di dinding dan di sekitar rumah.
Ini terdiri dari penghapusan kayu dari sebuah papan datar dari kayu dan
Penciptaan seperti objek yang diukir akan
tampak seperti itu adalah tumbuh keluar dari permukaan. Dimulai dengan ide
desain, rencana master ukiran bantuan dilakukan di atas kertas dan kemudian
dibawa ke panel kayu.
Sederhana,
instrumen tangan dioperasikan seperti gouges, palu dan pahat yang diperlukan
untuk ukiran. Selama proses tersebut, kayu pecah jauh dari pola, membuat
kenaikan desain dari kayu. Tepi desain tidak teratur kemudian mencukur agar sesuai garis dari pola
asli. Mendapatkan digunakan untuk mencengkeram dan bekerja instrumen baik dan
membuat alat yang cukup tajam untuk ukiran rapi adalah inti-ukiran relief
keterampilan. d. Chip Ukiran
Ukiran Chip
adalah teknik biasanya digunakan pada potongan lebih besar dari pekerjaan
seperti tunggul pohon atau kayu, dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih
besar. Teknik ini jauh seperti patung, dan ini melibatkan chipping di kayu
sampai Anda memunculkan gambar patung. Dalam teknik chip-ukiran, juga dikenal
sebagai ukiran sendok, Anda menggunakan pisau untuk menghilangkan serpihan kayu
kecil dari panel atau blok. Sebagian besar dilakukan di butternut, pinus atau
mahoni, ukiran chip yang melibatkan memanipulasi dua permukaan – wajah dari
panel kayu atau blok dan memotong titik berpotongan di bawah permukaan kayu.
e.
Pembakaran Kayu
Pembakaran kayu adalah teknik terutama
digunakan untuk menambah desain untuk proyek kayu yang selesai, tetapi beberapa
pemahat benar-benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir proyek-proyek
kecil. Pena pembakar kayu membakar kayu, bukan dari mengukir, meninggalkan tepi
menghitam di sekitar ukiran akhir.
f. Mengerik
Kayu
Ngerik adalah salah satu, cara
tertua paling sederhana dan paling santai untuk bekerja dengan kayu. Teknik ini
melibatkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir. Kayu pengrajin yang
telah berlatih seni ini untuk kadang-kadang sering dapat duduk dan meraut apa
saja dalam waktu setengah jam atau lebih. Ngerik hanya masalah pemotongan bit
kayu jauh dari blok sampai desain Anda setelah terbentuk. Dalam banyak kasus,
pemahat kayu terampil melakukannya dengan pisau kecil, dan merinci dengan pisau
yang sama.
g. Teknik
Ukir Putaran
Sebuah jenis tiga-dimensi dari
ukiran kayu yang digunakan terutama oleh seniman dan pemahat berpengalaman,
teknik putaran menimbulkan berbagai pilihan objek dan patung-patung. Anda
awalnya membuat tanah liat atau model lilin, maka kerangka kawat untuk
pelengkap eksternal objek. Akhirnya, sebuah balok kayu adalah kunci untuk ini
untuk mengukir potongan seni yang dihasilkan. Teknik ini membutuhkan hampir
semua kayu-ukiran alat dan instrumen.
f. Bantuan
Ukiran
Pertolongan ukir adalah seni
chipping dan memotong pada sepotong kayu datar untuk membawa muncul ukiran
sehingga tampak tiga dimensi. Ukiran Relief ini biasanya dilakukan dengan
sebuah alat pahat dan palu, pisau ukir meskipun sering digunakan untuk detail
pekerjaan sampai selesai. Pada ukiran relief, pengrajin pahat kayu dari
potongan datar sampai gambar, dia mulai mengambil bentuk dalam kayu, sehingga
muncul.
2.6 Proses
Produksi Kerajinan Ukir Kayu
- Penyiapan bahan
- Penyiapan alat
- Membuat rancangan atau gambar kerja
- Menyiapkan pola
- Menempel pola pada papan yang sudah dipersiapkan
- Menyekrol atau krawangan untuk tripleks
- Memahat bagian dasaran
- Membentuk ukiran
- Memberi benangan atau coretan pada motif
- Mengamplas
- Finishing
2.7
Keselamatan Kerja Pada Produksi Kerajinan Ukir Kayu
- Memerhatikan ruangan kerja dan fentilasi udara yang bersih
- Menggunakan pakaian kerja untuk melindungi kotoran kayu
- Memakai sepatu kerja
- Memakai kaos tangan saat memahat agar tidak terluka
- Menggunakan masker agar tidak terhirup debu kayu
- Tidak bergurau atau bercanda saat bekerja untuk menghindari kecelakaan
- Jika sudah selesai bersihkan kotoran sisa pahatan dan buang pada tempatnya.
BAB III
METODOLOGI
PEMBUATAN
Alat
Pembuatan :
1. Satu set alat ukir kayu (pahat coret)
2. Gergaji
3. Palu
4. Amplas
5. Kuas
6. Kertas karbon
7. Pensil
8. Kertas HVS
Bahan
Pembuatan :
1. Kayu ukir
2. Cat kayu atau vernis
Proses
Pembuatan :
1. Buatlah pola dikertas HVS
2. Potonglah kayu ukir dengan ukuran 30 x 30
cm
3. Jiplaklah pola yang dikertas HVS tadi ke
kayu
4. Hasil jiplakan tersebut di ukir ke dalam
mengikuti pola yang telah tadi dibuat
5. Amplaslah hasil ukiran
6. Catlah kayu dengan vernis pada permukaan
pola
7. Jemurlah kayu kurang lebih 5 jam
8. Hasl ukiran telah selesai
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Produk kerajinan dari bahan keras
merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan
kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, dan rotan. Bahan keras
buatan adalah bahan – bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan
untuk membuat barang - barang kerajinan
seperti berbagai jenis logam dan fiberglass. Kerajinan ukir kayu adalah karya
kerajinan yang menggunakan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan
tatah ukir.
b. Saran
Dalam proses pembuatan sebaiknya
menggunakan berbagai jenis pahat ukir agar hasil ukiran maksimal. Kemudian
tetap memperhatikan keselamatan kerja sehingga tercipta produk yang unggul dan
berkualitas.
No comments:
Post a Comment