LAPORAN HASIL PENGAMATAN
PERTUMBUHAN KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU
DI TEMPAT TERANG DAN DITEMPAT GELAP
Disusun oleh :
1.
ARYUDHA DWI A
2.
AYU KUSUMANINGRUM
3.
ELRHIZA HAYYU P
4.
BRENDA KTAVIA P
5.
DWI AGUSTIN
SMA NEGERI 1 KEDUNGGALAR
Tahun Pelajaran 2017/2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya bagi
penulis yang telah menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh
cahaya terhadap perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau”
Dalam menulis laporan penelitian ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan
kendala - kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen sebagai
pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan
dorongan dan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Disini penulis juga sampaikan, jika sea
ndainya dalam penulisan laporan penelitian ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan penelitian ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.
ndainya dalam penulisan laporan penelitian ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan penelitian ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.
Kedungalar , 29 Agustus
2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan
adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya
berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari
lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media
lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari
tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Proses
pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting adalah adanya proses fotosintesis
yang memerlukan sinar matahari. Sinar matahari memang berguna bagi
fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah
menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterkena
cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap.Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi
adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses
fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting
dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa
klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.Kondisi
gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh
karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat
pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
1.2 Tujuan Penelitian
Mengamati
dan pelajari pertumbuhan pada biji kacang hijau berdasarkan factor intensitas
cahaya yang berdeda
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah
cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah ?
2. Mana yang lebih cepat
tumbuh atau lebih cepat tinggi kecambah di tempat terang dalam ruangan atau
tempat gelap ?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini
antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik
efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang diperlukan untuk
perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui factor yang mempengaruhi biji
kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
BAB II
KAJIAN TEORI
Landasan
Teori
A.
Tahapan
Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa
tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbhan primer dan
sekunder.
a) Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan
komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. Perkecambahan ditandai
dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan
makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat
perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan
kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah
penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan
biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai mencerna
bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease.
Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim
tersebut.Perkecambahan biji ada dua macam
yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang
mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh
hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau.
Sedangkan
perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap
tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari
epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan
jagung
b) Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder.
Ø Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan
yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada
tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan
primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah
yaitu:
§ Daerah
pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
§ Daerah
perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan.
Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
§ Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
Ø Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan
yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan
sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder
hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium
mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan
bertambah tebal dan besar diameter batang.
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada
tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat
tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
a)
Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
Ø Air
Ø Mineral
Ø Kelembaban.
Ø Suhu
Ø Cahaya matahari
Ø Nutrisi
Ø PH
b)
Faktor internal
Faktor ipnternal merupakan faktor
yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
Ø Auksin
Ø Giberelin
Ø Sitokinin
Ø Gas Etilen
Ø AsamAbsisat
Ø Kalin :
§ Rhizokalin: merangsang
pembentukan akar
§ Kaulokalin: merangsang
pembentukan batang
§ Anthokalin: merangsang pembentukan
bunga
§ Filokalin: merangsang
pembentukan daun
C.
Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya matahari
bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk
proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat pada
proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke
bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan
di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas
pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan
tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang
berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi, pembungaan,
perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
D. Pertanyaan
1.
Bagaiman kecepatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat
terang?
2.
Mengapa batang tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap warnanya lebih
pucat, diameter batang kecil dan lemah?
Jawaban :
1.
Kecepatan
pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan kacang hijau di tempat terang. Tanaman kacang hijau di tempat gelap
lebih tinggi, dari tanaman kacang hijau di tempat terang, namun dengan kondisi
pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sebaliknya, tanaman kacang hijau
yang diletakkan di tempat terang, tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif
pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
2.
Tanaman kacang
hijau yang tumbuh ditempat gelap (tidak terkena cahaya) warnanya lebih pucat,
diameter batang kecil dan lemah. Hal ini terjadi karena tanaman yamg ditanam di
tempat yang tidak terkena cahaya, proses fotosintesis yang sangat memerlukan
cahaya itu akan terhambat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.
a)
Alat dan bahan
·
2 Gelas Aqua
·
Biji Kacang
hijau yang telah dikecambahkan
·
Kapas basah
·
Penggaris
b)
Langkah kerja
·
Kecambahkan
biji kacang hijau pada kedua cawan petri yang sudah terisi kapas basah.
·
Cawan petri
yang pertama diletakkan di tempat yang tidak ada cahaya / tidak terkena cahaya
secara langsung (gelap), sedangkan cawan petri yang kedua diletakkan di tempat yang
terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
·
Siramlah masing
–masing kecambah dengan air setiap hari (jumlah air secukupnya)
·
Biarkan selama
kurang lebih seminggu,dan ukurlah dengan penggaris panjang hipokotil dan
epikotilnya.
·
Hitunglah
jumlah daun yang muncul pada perkecambahan serta catat warna / keadaan daunnya
·
Bandingkan
hasil data yang diperoleh.
·
Buatlah laporan
tertulis dari kegiatan yang telah anda lakukan.
c)
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti.
d)
Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung kurang lebih selama 2 minggu
e)
Objek Penelitian
Objek
penelitian adalah kacang hijau dan
kacang tanah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil penelitian
a)
Tabel hasil
penelitian pada kacang hijau dan kacang tanah
Tabel 1 :
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang
hijau di tempat terang
NO
|
NO KACANG IJO
|
HARI KE
|
JUMLAH
|
RATA RATA
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Kacang
ijo 1
|
0.7
|
0.9
|
2
|
8.3
|
18
|
29.9
|
6
|
2
|
Kacang
ijo 2
|
0.6
|
0.7
|
1.6
|
2.9
|
8.4
|
14.2
|
2.8
|
3
|
Kacang
ijo 3
|
0.6
|
0.8
|
1.4
|
1.2
|
2.9
|
6.9
|
1.4
|
4
|
Kacang ijo 4
|
0.7
|
0.8
|
1.6
|
3.3
|
11.8
|
18.2
|
3.6
|
5
|
Kacang
ijo 5
|
0.7
|
0.8
|
1.1
|
1.8
|
7.1
|
11.5
|
2.13
|
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang
hijau di tempat gelap
NO
|
NO KACANG IJO
|
HARI KE
|
JUMLAH
|
RATA RATA
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Kacang
ijo 1
|
0.5
|
0.9
|
4.2
|
8.1
|
22.4
|
36.1
|
7.2
|
2
|
Kacang
ijo 2
|
0.5
|
0.6
|
2.3
|
8.7
|
32.0
|
44.1
|
8.8
|
3
|
Kacang
ijo 3
|
0.4
|
07
|
8.3
|
11.3
|
33.2
|
53.2
|
10.7
|
4
|
Kacang ijo 4
|
0.6
|
0.8
|
6.4
|
13.2
|
33.2
|
54.2
|
10.8
|
5
|
Kacang
ijo 5
|
0.5
|
0.8
|
5.4
|
14
|
35.7
|
56.4
|
11.3
|
Tabel :2
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang tanah di tempat terang
NO
|
NO KACANG TANAH
|
HARI KE
|
JUMLAH
|
RATA RATA
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Kacang tanah 1
|
1.5
|
1.9
|
3.5
|
3.9
|
8.6
|
19.4
|
3.9
|
2
|
Kacang tanah 2
|
1.3
|
1.8
|
3.9
|
3.8
|
9.3
|
20.1
|
4
|
3
|
Kacang tanah 3
|
1.8
|
2.1
|
4.5
|
3.9
|
8.2
|
20.5
|
4.1
|
4
|
Kacang tanah 4
|
1.5
|
1.9
|
3.4
|
3.5
|
4.1
|
14.1
|
3.9
|
5
|
Kacang tanah
5
|
1.5
|
1.8
|
3
|
3.6
|
7.0
|
17.7
|
2.5
|
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang tanah di tempat gelap
NO
|
NO KACANG TANAH
|
HARI KE
|
JUMLAH
|
RATA RATA
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Kacang tanah 1
|
1.6
|
2.1
|
4.2
|
5.7
|
7.8
|
21.4
|
4.3
|
2
|
Kacang tanah 2
|
1.5
|
1.8
|
2.7
|
M
|
M
|
6
|
2.4
|
3
|
Kacang tanah 3
|
1.5
|
1.9
|
3.3
|
3.5
|
4.3
|
14.5
|
2.9
|
4
|
Kacang tanah 4
|
1.4
|
1.9
|
2.9
|
5.5
|
10.8
|
22.1
|
4
|
5
|
Kacang tanah
5
|
1.5
|
2.1
|
4.9
|
5.7
|
10.4
|
24.6
|
4.2
|
Diagram 1
perkembangan kacang ijo di tempat terang
Diagram 2
perkembangan kacang ijo di tempat
gelap
Diagram 3
perkembangan kacang tanah di
tempat terang
Diagram 4
perkembangan kacang tanah di
tempat gelap
B.
Pembahasan
Pertumbuhan
pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat
karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang
tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena
kerja auksin yang tidak dihambat. Sehingga hal
ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar
matahari atau yang disebut fototropisme.
Untuk tanaman
yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain
itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat
kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja
hormon auksin tidak dihambat oleh matahari.
Sedangkan untuk
tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit
lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap,
tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini
karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Perbandingan
laju perkecambahan pada tabel kacang hijau menyatakan proses pertumbuhan yang
dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal
ini dipengaruhi beberapa factor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari
luar.
Perkecambahan
banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain
ikut mempengaruhi.
Kecambah yang
tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya,
auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh
lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil
, kurus, dan daunnya tidak berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di
tempat terang mengalami hal sebaliknya.
Dalam keadaan
banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah
terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera
berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor
cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Ditinjau dari faktor cahaya,
dibuktikan bahwa kacang hijau dan jagung yang ditempatkan di daerah gelap akan
memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau
yang diletakkan di tempat berintensitas cahaya banyak atau terang.
Dengan itu, hormon auksin yang
dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan
sel-sel pada titik tumbuh primer.
Namun, kondisi tumbuhan yang baik
akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak yaitu tumbuh
lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang lebih
pendek.
B.
Saran
Ø Sebelum
penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji
itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil
memecahkan dormansi biji yang akan ditanam.
Sehingga
kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
Ø Memilih biji
kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
Ø Kondisi
pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR
PUSTAKA
Riandri, Henny,2009. Teori dan aplikasi
untuk kelas XII IPA.
BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya:
Yudhistira.
Zhamal,
2008.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment