March 28, 2018

KARYA ILMIAH CARA PEMBUATAN TELUR ASIN


MAKALAH
PEMBUATAN TELUR ASIN
Makalah ini kami buat sebagai persyaratan unutk mengikuti  Ujian nasional
Tahun Ajaran 2017/2018

Description: C:\Documents and Settings\dd\Desktop\Kementerian_Agama_new_logo.png
Nama kelompok :


1.      ANISA  FEBRIANI
2.      IYUSTIKA  WIDODO
3.      LUTFIANA  DHIYA  A
4.      MERINE  PUTRI  F.S







MTsN 6 NGAWI
Tahun Pelajaran 2017/2018


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb  
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang cara pembuatan telur asin yang dapat menghasilkan hasil yang baik.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang proses pembuatan telur asin ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


















HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini diterima dan disahkan oleh pembimbing dan kepala sekolah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.

Hari       :
Tanggal :
Tempat  : MTsN 6 NGAWI




    Pembimbing                                                                        Wali Kelas IX A



Siti Nurhajana, S,Pd                                                             Siti Layyin M, S,Pd
NIP.197101167005012002                                                    NIP.197108072005012006


Kepala MTsN 6 NGAWI



      Drs. Moch. Muqorobin, M,Pd.I
      NIP.196610051445031001










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                    i
HALAMAN PENGESAHAN                                                                      ii
KATA PENGANTAR                                                                                  iii
DAFTAR ISI                                                                                                 iv
             BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.                                                                    1
B.     Rumusan Masalah                                                                               1
C.     Tujuan Percobaan                                                                                1
            BAB II LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Telur Asin                                                                           2
B.     Pengertian Pengasinan                                                                          2
BAB III METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan bahan                                                                                     2         
B.     Langkah kerja                                                                                      2
BAB IV HASIL PERCOBAAN
      Hasil Percobaan                                                                                        6
BAB V
Simpulan.                                                                                                  7
           














BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih utuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek, meskipun tidak menutup kemungkinan telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).
Di Indonesia, terutama di pulau jawa telur asin biasanya diproduksi dash telur bebek pelari (anasplatyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarba biru.
Makanan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya, nasi jamblang, nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang berpergian untuk waktu lama biasanya membawa telur asin untuk bekal.
Berdasarkan uraian di atas, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut pembuataan telur asin, khususnya menggunakan bahan dari telur itik, garam dan batu bata yang dihancurkan dan dibasahi.
B.       Rumusan masalah

Masalah yang dibahas dalam kegiatan percobaan ini sebagai berikut.
a.       Bagaimana cara membuat telur asin secara benar
b.      Apakah ada perbedaan dengan penggunaan telur dari ayam yang baru bertelur dengan telur yang sudah lama
C.    Tujuan percobaan

Tujuan dilaksanakannya percobaan ini sebagai berikut
a.       Mengetahui cara membuat telur asin secara benar
b.      Mengetahui apakah ada perbedaan dengan telur yang baru dan yang sudah lama.








BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian telur asin
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih utuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meskipun tidak menutup kemungkinan telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).
B.     Pengertian pengasinan
Pengasinan (salting) adalah pengawetan makanan menggunakan garam panagan kering. Cara tersebut berkaitan dengan pengasaman (menyimpan makanan dengan air garam) dan merupakan salah satu bentuk dari curing. Cara tersebut merupakan salah satu metode tertua dalam menyajikan makanan dan dua makanan yang diawetkan menggunakan garam yang signifikan dalam sejarah adalah ikan asin (biasanya cod asin dan kering atau herring) dan daging yang diawetkan menggunakan garam seperti bacon. Sayuran-sayuran seperti kacang panjang dan kubis juga biasanya disajikan dalam cara ini.
Pengasinan digunakan karena kebanyakann bakterial, fungi dan organisme patogenik potensial lainnya tidak dapat bertahan hidup didalam sebuah lingkungan dengan kadar garam yang tinggi, karena hipertonik alami dari garam. Berbagai sel hidup dilingkungan seperti ini akan menjadi kehausan karena osmosis dan mati atau menjadi tidak aktif dalam beberapa waktu.















BAB III
METODE PERCOBAAN

A.    Alat dan bahan
a.       Alat
1)      Wadah
2)      Ampelas
b.      Bahan
1)      Telor itik
2)      Garam kering
3)      Batu bata yang dihancurkan
4)      Air
B.     Langkah kerja
a.       Cuci telur asin terlebih dahulu
Description: D:\DATA\Downloads\29542833_607959019543489_3766160114623993906_n.jpg
b.      Ampelas semua telur asin
Description: D:\DATA\Downloads\29541153_607958969543494_8092597727986347708_n.jpg
c.       Cuci kembali telur asin
d.      Campurkan garam dengan batu bata yang telah dihaluskan dan beri sedikit air
Description: D:\DATA\Downloads\29543255_607959112876813_1260667865509574203_n.jpg
e.       Tempelkan campuran garam dan batu bata pada telur itik
Description: D:\DATA\Downloads\29541499_607958949543496_8541174075319288165_n.jpg
f.       Diamkan selama beberapa hari sampai garam tersebut benar-benar meresap dalam telor
Description: D:\DATA\Downloads\29790095_607958916210166_4493428089038681481_n.jpg

























BAB IV
HASIL PERCOBAAN

Perubahan
Hari ke 3
Hari ke 7
Bukti gambar
1.      Warna
Masih biasa
Agak kecoklat coklatan
Description: C:\Documents and Settings\dd\Desktop\telur_bebek__telur_asin_matang_dan_mentah_9828354_1499980075.jpg
2.      Rasa
Putih = asin
Kuning = biasa
Semua bagian telur terasa asin
3.      Tekstur
Seperti telu biasanya
lembut




























MAKALAH
PEMBUATAN TELUR ASIN
Makalah ini kami buat sebagai persyaratan unutk mengikuti  Ujian nasional
Tahun Ajaran 2017/2018


Nama kelompok :


1.      ANISA  FEBRIANI
2.      IYUSTIKA  WIDODO
3.      LUTFIANA  DHIYA  A
4.      MERINE  PUTRI  F.S







MTsN 6 NGAWI
Tahun Pelajaran 2017/2018


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb  
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang cara pembuatan telur asin yang dapat menghasilkan hasil yang baik.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang proses pembuatan telur asin ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


















HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini diterima dan disahkan oleh pembimbing dan kepala sekolah sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.

Hari       :
Tanggal :
Tempat  : MTsN 6 NGAWI




    Pembimbing                                                                        Wali Kelas IX A



Siti Nurhajana, S,Pd                                                             Siti Layyin M, S,Pd
NIP.197101167005012002                                                    NIP.197108072005012006


Kepala MTsN 6 NGAWI



      Drs. Moch. Muqorobin, M,Pd.I
      NIP.196610051445031001










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                    i
HALAMAN PENGESAHAN                                                                      ii
KATA PENGANTAR                                                                                  iii
DAFTAR ISI                                                                                                 iv
             BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.                                                                    1
B.     Rumusan Masalah                                                                               1
C.     Tujuan Percobaan                                                                                1
            BAB II LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Telur Asin                                                                           2
B.     Pengertian Pengasinan                                                                          2
BAB III METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan bahan                                                                                     2         
B.     Langkah kerja                                                                                      2
BAB IV HASIL PERCOBAAN
      Hasil Percobaan                                                                                        6
BAB V
Simpulan.                                                                                                  7
           














BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih utuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek, meskipun tidak menutup kemungkinan telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).
Di Indonesia, terutama di pulau jawa telur asin biasanya diproduksi dash telur bebek pelari (anasplatyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarba biru.
Makanan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya, nasi jamblang, nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang berpergian untuk waktu lama biasanya membawa telur asin untuk bekal.
Berdasarkan uraian di atas, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut pembuataan telur asin, khususnya menggunakan bahan dari telur itik, garam dan batu bata yang dihancurkan dan dibasahi.
B.       Rumusan masalah

Masalah yang dibahas dalam kegiatan percobaan ini sebagai berikut.
a.       Bagaimana cara membuat telur asin secara benar
b.      Apakah ada perbedaan dengan penggunaan telur dari ayam yang baru bertelur dengan telur yang sudah lama
C.    Tujuan percobaan

Tujuan dilaksanakannya percobaan ini sebagai berikut
a.       Mengetahui cara membuat telur asin secara benar
b.      Mengetahui apakah ada perbedaan dengan telur yang baru dan yang sudah lama.








BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian telur asin
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih utuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meskipun tidak menutup kemungkinan telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).
B.     Pengertian pengasinan
Pengasinan (salting) adalah pengawetan makanan menggunakan garam panagan kering. Cara tersebut berkaitan dengan pengasaman (menyimpan makanan dengan air garam) dan merupakan salah satu bentuk dari curing. Cara tersebut merupakan salah satu metode tertua dalam menyajikan makanan dan dua makanan yang diawetkan menggunakan garam yang signifikan dalam sejarah adalah ikan asin (biasanya cod asin dan kering atau herring) dan daging yang diawetkan menggunakan garam seperti bacon. Sayuran-sayuran seperti kacang panjang dan kubis juga biasanya disajikan dalam cara ini.
Pengasinan digunakan karena kebanyakann bakterial, fungi dan organisme patogenik potensial lainnya tidak dapat bertahan hidup didalam sebuah lingkungan dengan kadar garam yang tinggi, karena hipertonik alami dari garam. Berbagai sel hidup dilingkungan seperti ini akan menjadi kehausan karena osmosis dan mati atau menjadi tidak aktif dalam beberapa waktu.















BAB III
METODE PERCOBAAN

A.    Alat dan bahan
a.       Alat
1)      Wadah
2)      Ampelas
b.      Bahan
1)      Telor itik
2)      Garam kering
3)      Batu bata yang dihancurkan
4)      Air
B.     Langkah kerja
a.       Cuci telur asin terlebih dahulu

b.      Ampelas semua telur asin

c.       Cuci kembali telur asin
d.      Campurkan garam dengan batu bata yang telah dihaluskan dan beri sedikit air

e.       Tempelkan campuran garam dan batu bata pada telur itik

f.       Diamkan selama beberapa hari sampai garam tersebut benar-benar meresap dalam telor


























BAB IV
HASIL PERCOBAAN

Perubahan
Hari ke 3
Hari ke 7
Bukti gambar
1.      Warna
Masih biasa
Agak kecoklat coklatan

2.      Rasa
Putih = asin
Kuning = biasa
Semua bagian telur terasa asin
3.      Tekstur
Seperti telu biasanya
lembut



























BAB V
KESIMPULAN

Setelah kegiatan percobaan dilakukan, dapat kami simpulkan bahwa proses pengasinan pada telur asin terjadi selama 5-7 hari.











No comments:

Post a Comment