MAKALAH
MANAJEMEN
SUMBER
DAYA MANUSIA
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah kewirausahaan sebagai syarat mengikuti UTS dan UAS
Dosen
Pengampu : Unty Bany Purnama, M. Pd
Kelompok 5
1. Muhamad
Robith Nashrullah (PGMI)
2. Nurmalia
Khotimah (BKI)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NGAWI
JALAN
IR. SOEKARNO (RINGROAD BARAT) NOMOR 99 NGAWI
TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirromannirrohim,
bismillahi masyaa Allah laa yasuuqul khoiro illallah, bismillahi masyaa Allah
laa yush rifussua illallah, bismillahi masyaa Allah maa kaana minni’matin
faminallah, bismillahi masyaa Allah lahaula wala quata illabillah.
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Ashhadualla
illaha illallah, wa ashhaduanna muhammadur rasulullah, Allahuma sholi ‘ala
syayyidina Muhammad, wa ‘ala ali syayidina Muhammad, lahaula wala quata illa
billah.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmatNya sehinga kami
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang dilengkapi dengan
berbagai penjelasan tentang Management Sumber Daya Manusia.
Dalam
kesempatan ini, makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
sebagai syarat mengikuti UTS dan UAS, yang berisi ringkasan materi dan beberapa
fungsi Management Sumber Daya Manusia.
Kami
telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi Ibu Dosen
mata kuliah Kewirausahaan Bu Unty Bany Purnama, M. Pd, namun kami yakin bahwa
banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sangat
senang apabila dari Bu Unty bersedia memberikan kritik dan saran secara
tertulis maupun lisan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
Demikian,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kami semua, khususnya
mahasiswa Prodi PGMI, PGRA, BKI semester 1. Kami sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
|
Ngawi, 18 September
2017
Penyusun
Robith dan Nurma
|
DAFTAR ISI
Judul...................................................................................................................................... i
Kata
pengantar....................................................................................................................... ii
Datfar
isi................................................................................................................................ iii
Pendahuluan
I.
Latar Belakang..................................................................................................... 1
II.
Rumusan Masalah................................................................................................ 1
III.
Tujuan.................................................................................................................. 1
Pembahasan
a. Gambaran
Umum Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................. 2
b. Fungsi
Operatif Manajemen Sumber Daya Manusia................................................. 4
c. Fungsi
Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia............................................ 6
d. Progam
Pelayan Karyawan........................................................................................ 14
Penutup
a. Kesimpulan................................................................................................................ 15
Daftar
Pustaka....................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Management berasal dari kata “to manage” yang
berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara
subtantif makna manajement mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat
pengelolaan. Sedangkan dalam arti luas, manajemen mencakup manajemen diri.
Manajemen dilakukan karena manusia terdiri dari dua macam kerangka dasar yang
saling berhubungan, yakni jasmani dan rohani. Jasmani manusia terdiri atas
susunan organ tubuh yang fungsional, baik yang berada di dalam maupun yang di
luar. Manusia memiliki organisme fungsional yang sifatnya visual, seperti
pancaindra dan pusat kesadaran pikir dan rasa, yakni roh. Keduanya bekerja
mengikuti hukum yang sudah ditata sedemikian rupa dan telah ditentukan oleh
Allah SWT. Sehingga, manusia sebagai makhluk yang diciptakan di muka bumi
semata-mata untuk beribadah kepada Allah dalam pengertian manajemen berarti
harus mampu mengelola hidupnya dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang
diinginkan, dan diperintahkan oleh Allah Subhanahu WA Ta’ala baik dalam konteks
hidup di dunia apalagi kaitannya dengan akhirat yang jauh lebih penting untuk
diprioritaskan.
II.
RUMUSAN
MASALAH
a. Apa
arti manajemen sumber daya manusia ?
b. Bagaimana
fungsi operasional manajemen sumber daya manusia ?
c. Mengapa
progam pelayanan karyawan diperlukan ?
III.
TUJUAN
Mengetahui gambaran umum secara
detail tentang manajemen sumber daya manusia, mengetahui beberapa fungsi
operasional dari manajemen sumber daya manusia, dan ilmu tentang progam pelayan
karyawan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GAMBARAN
UMUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) atau dikenal dengan Human Resources Management (HRM) adalah istilah
modern yang mengemuka dan diterima luas pada tahun 1969 saat Penghimpunan
Amerika untuk Administrasi Persoalia (American Society for Public
Administration atau ASPA) berubah nama menjadi Perhimpunan MSDM (Society for
Human Resources Mamagement). Menurut Ismail (2009:5-6), pengertian manajemen
sumber daya manusia pada dasarnya dibangun oleh dua konsep yakni konsep mengenai
(management) dan konsep mengenai sumber daya manusia (human resources).
Masing-masing konstruksi konsep tersebut secara resiprokal berperan dalam
membangun pengertian tentang MSDM secara utuh. Sedangkan manajemen sumber daya
manusia unggul adalah kondisi yang sangat diharapkan dan diinginkan dalam
perkembangan jaman serta keberlangsungan kehidupan di jaman yang semakin maju
serta menuntut kemampuan dan kualitas manusianya. Manajemen sumber daya manusia
unggul harus bisa tercapai agar apa yang menjadi tujuan dapat terwujud dengan
baik.
Pengertian sumber daya manusia menurut
Byars dab Rue (2004), adalah desain aktivitas yang mencakup pengadaan dan
pengkoordinasiaan sumber daya manusia. Sedangkan pengertian manajemen sumber
daya manusia menurut Jakob dan Schuler (2000, adalah orang yang berbakat dn
bersemangat tinggi yang tersedia bagi organisasi sebagai kontributor potensial
untuk menciptakan dan merealisasikan tujuan, misi serta visi organisasi, ini
sebagaiman yang disebutkan Al Fajar dan Tri Heru (2010:2).
Ada juga yang menyebutkan bahwa
manajemen adalah kegiatan pencapain tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan
dengan menggunakan bantuan orang lain (Terry, 1960). Atau menurut Stoner dan
Freeman (1992), manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing), kepemimpinan (leadership), dan pengendaian (control) anggota
organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia
diganti dengan istilah Manajemen Personalia. Penggantian istilah ini bukan
semata-mata hanya perubahan istilah saja, namun mencerminkan perubahan dalam
fungsi dan jangkauan tugas personalia dari suatu organisasi. Secara garis besar
perbedaan antara manajemen sumber daya manusia dengan manajemen personalia
dapat dilihat pada table berikut ini,
Tabel Perbedaan
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Personalia
No
|
Manajemen
SDM
|
No
|
Manajemen
Personalia
|
1.
2.
|
Modifikasi
dari Manajemen Personalia
Sumber
Daya Manusia sebagai asset, mempunyai potensi.
|
1.
2.
|
Ruang
lingkup lebih sempit
Sumber
daya manusia sebagai factor produksi.
|
3.
|
Sumber
daya manusia dihargai sebagai manusia
|
3.
|
Sumberdaya
manusia dimanfaatkan maksimal
|
4.
|
Sumber
daya manusia dicari karena dibutuhkan
|
4.
|
Sumber
daya manusia diperoleh dengan harga murah
|
5.
|
Sifat
sangat kompleks
|
5.
|
Sifat
lebih banyak administratif.
|
Sedangkan pengertian sumber daya
manusia itu sendiri, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber
daya anusia adalah manusia yang berkerja di lingkungan suatu organisasi (sering
disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai, atau karyawan.
2. Sumber
daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber
daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal
(no material / non finansial) di dalam organisasi, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi (Nawai, 2000).
Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan
praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi
manajemen (Sedarmayanti,2007:13). Sedangakan tujuan sumber daya manusia secara
umum adalah memastikan bahwa organisasi mampu mencapai keberhasilan melalui
orang. Oleh karena itu, keberhasilan akan konsep manajemen sumber daya manusia
sangat tergantung dari kemampuan dan keunggulan dari para pelakunya
(orang-orang) yang terlibat atau ada di dalamnya.
Mengenai
pengertian unggul itu sendiri adalah keadaan dimana tiap individu memiliki
kemampuan dan karakter yang baik serta dapat lebih baik daripada yang biasanya
ada. Dalam masalah ini, Ary Ginanjar Agustian (2007) menyebutkan bahwa sifat
unggul yang harus dimiliki oleh manusia adalah tidak hanya mampu memiliki
kecerdasan Intelektual (IQ), akan tetapi juga memiliki kecerdasan Emosional
(EQ) dan kecerdasan Spiritual (QS) yang antinya akan menjadikan manusia dapat
sukses, bahagia dan selamat di Dunia dan juga di akhirat. Oleh karena itu,
kebutuhan sumber daya manusia yang unggul adalah sangat diperlukan guna
menjawab segala bentuk kemajuan dan tantangan dalam kehidupan ini.
B.
FUNGSI
OPERATIF MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Ke dalam manajemen sumber daya
manusia dalam arti makro diterapkan fungsi-fungsi pokok manajemen umumnya yang
meliputi : fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi manajemen personalia yaitu
fungsi operatif. Fungsi-fungsi manajemen biasanya meliputi planning,
organizing, directing, dan controlling. Fungsi-fungsi operatif meliputi
procurement, development, compensation, integration, maintenance. Tetapi
perbedaannya adalah fungsi-fungsi tersebut dilakukan bukan oleh para manajer
seperti pada perusahaan-perusahaan swasta biasa, tetapi oleh badan-badan
pemerintahan yang diberi tugas di dalam pengelolaan sumber-sumber daya manusia
pada tingkat makro. Di Indonesia badan-badan pemerintah yang mengelola
sumber-sumber daya manusia terdiri dari Departmen-departemen beserta seluruh
instansi vertkalnya, Badan Perencanaan, dan Lembaga-lembaga non Departemen
lainnya. Pada tingkat makro manajemen sumber daya manusia dilakukan oleh
badan-badan swastayang bergerak di bidang pendidikan dan oleh
perusahaan-perusahaan yang langsung berhubungan dengan sumber-sumber daya
manusia tersebut.
Fungsi-fungsi manajemen dan
fungsi-fungsi operatif diatas secara sepenuhnnya dapat dilakukan pada tingkat
perusahaan dengan personnel manajemen, tetapi pada tingkat makrofungsi-fungsi
manajemen tersebut tidak semuanya dapat dipakai. Manajemen sumber daya manusia
pada tingkat nasional dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah dan non
pemerintah melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan demikian antara manajemen terdapat perbedaan bukan saja dalam ruang
lingkup dan tingkatnya tetapi di dalam fungsinya juga terdapat
perbedaan-perbedaan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Manajemen sumber daya manusia
terdiri dari dua fungsi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional sebagai
berikut :
1. Fungsi
manajemen :
a. Fungsi
Perencanaan
b. Fungsi
Pengorganisasian
c. Fungsi
Pengarahan
d. Fungsi
Pengkoordinasian
e. Fungsi
Pengontrolan/Pengawasan
2. Fungsi
Operasional
a. Fungsi
Penggandaan
b. Fungsi
Pengembangan
c. Fungsi
Pemberi Konpensasi
d. Fungsi
Integrasi
e. Fungsi
Pemeliharaan
Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia
adalah Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian, dan
Pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian konpensasi, pengintegrasian,
dan pemeliharaan Sumberdaya Manusia yang ada bisa ditingkatkan dan dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan efektifitas dan efisiensi persahaan
agar tujuan perusahaan, individu karyawan dan masyarakat terealisir.
Penjelasan singkat dari definisi di atas adalah
sebagai berikut :
·
Perencanaan
Setiap manajer,
perlu mencurahkan sebagian besar waktunya untuk fungsi perencanaan ini. Untuk
manajer personalia, perencanaan berarti menentukan lebih dulu progam personalia
yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
·
Pengorganisasian
Organisasi
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi
yang harus dijalankan oleh para karyawan maka manajer personalia haruslah
membentuk organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antar
jabatan, personalia, dan factor-faktor fisik.
·
Pengarahan
Fungsi ini
berarti mengusahakan agar karyawan mau berkerjasama secara efektif.
·
Pengawasan
Fungsi
pengawasan yaitu mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan
mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan, atau kalau perlu menyesuaikan
kembali rencana yang telah dibuat. Dengan demikian pengawasan adalah fungsi
manajemen yang masalah pengaturan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana
personalia, yang dirumuskan sebagai dasar analisa dari tujuan organisasi yang
fundamental.
·
Pengadaan
Fungsi ini
menyangkut tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikannya, seleksi
dan penempatannya. Menentukan kebutuhan tenaga kerja menyangkut baik mutu
maupun jumlah tenaga kerja. Sedangkan seleksi dan penempatan menyangkut masalah
memilih dan menarik tenaga kerja, pembahasan formulir-formulir lamaran, test
psikologis dan wawancara.
·
Pengembangan
Pengembangan ini
dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan lewat latihan (training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan
baik. Kegiatan ini makin menjadi penting karena berkembangnya teknologi, dan
makin kempleksnya tugas-tugas manajer.
·
Kompensasi
Fungsi ini
didefinisikan sebagai pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para
karyawan sesuai dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Meskipun berbagai penelitian moral karyawan pada akhir-akhir ini menunjukkan
kecerendungan berkurangnya arrti pentingnya “Monetary Income”, tapi walaupun demikian pemberian kompensasi
(upah) tetap merupakan salah satu fungsi terpenting.
·
Integrasi
Problem yang
sangat sulit yakni integrasi. Integrasi ini menyangkut penyesuaian keinginan
dari para individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat. Dengan demikian
kita perlu memahami perasaan dan sikap dari para karyawan untuk dipertimbangkan
dalam pembuatan berbagai kebijaksanaan organisasi.
·
Pemeliharaan
Fungsi
operasional yang terakhir adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang
telah ada. Pada fungsi ini perhatian akan dititikberatkan pada pemeliharaan
kondisi fisik dari para karyawan (kesehatan dan keamanan) dan pemeliharaan
sikap yang menyenangkan (progam-progam pelayan karyawan).
C.
FUNGSI OPERASIONAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1.
Pengadan
tenga kerja
Fungsi
pengadaan ini biasanya didelegasikan kepada para ahli dibagian personalia.
Sedangkan untuk perusahaan kecil sering kali fungsi ini dijalankan sendiri oleh
pemimpin perusahaan. Untuk menentukan kebutuhan agar tenaga kerja ini lebih
dulu diperlukan penentuan jenis atau mutu karyawan yang diinginkan sesuai
dengan persyaratan jabatannya dan jumlah tenaga kerja yang akan ditarik.
a.
Mutu Tenaga Kerja
Persyaratan minimum yang harus dipenuhi
agar seorang karyawan bias menjalankan pekerjaannya dengan baik. Penentuan mutu
ini menyangkut masalah :
1.
Rancangan daripada
jabatan
2.
Studi terhadap tugas
dan kewajiban suatu jabatan untuk menentukan kemampuan karyawan yang diperlukan
bagi jabatan tersebut.
Studi terhadap isi suatu jabatan
untuk menentukan kebutuhan karyawan bias disebut sebagai “Analisa Jabatan”.
1.
Analisa Jabatan
Analisa
jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan berbagai oprasi dan kewajiban suatu jabatan.
2.
Deskripsi Jabatan
Hasil
pertama yang segera diperoleh dari proses analisa jabatan adalah deskripsi
jabatan. Diskripsi jabatan merupakan suatu statemen yang teratur, dari berbagai
tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu. Cara seperti ini mungkin bisa
dipergunakan :
a.
Identifikasi jabatan
b.
Ringkasan jabatan
c.
Tugas yang dilaksanakan
d.
Pengawasan yang
diberikan dan yang diterima
e.
Hubungan dengan jabatan-jabatan
lain
f.
Bahan-bahan ,
alat-alat, dan mesin-mesin yang dipergunakan
g.
Kondisi kerja
h.
Penjelasan
istilah-istilah yang tidak lazim
i.
Komentar tambahan untuk
melengkapi penjelasan di atas.
3.
Kegunaan Informasi
Analisa Jabatan
1.
Pengadaan tenaga kerja
2.
Latihan
3.
Evaluasi jabatan
4.
Penilaian prestasi
5.
Promosi dan transfer
6.
Organisasi
7.
Induksi
8.
Counseling
b.
Merekrut Tenaga Kerja
Batasan-batasan
pasar tenaga kerja. Dengan memahami batasan-batasan pasar tenaga kerja yang
tersedia untuk penarikan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja merupakan wilayah
geografis dimana kekuatan-kekuatan “supplay” (orang-orang yang mencari
pekerjaan) dan “demand” (perusahaan yang mencari karyawan) bertemu dan
mempengaruhi terbentuknya harga tenaga kerja (gaji dan upah). Dalam prakteknya
banyak perusahaan di Negara kita yang lebih banyak menggunakan karyawan local.
Baik untuk perusahaan besar maupun sedang.
Ketrampilan
yang tersedia. Banyak perusahaan yang menarik
tenaga kerja tanpa ketrampilan khusus, karena di daerah tersebut tidak tersedia
jenis karyawan yang diinginkan. Hal ini terutama kalau memerlukan karyawan
dalam jumlah besar, akan merupakan masalah penarikan tenaga kerja.
Kondisi
perekonomian. Kondisi perekonomian di dalam
pasar tenaga kerja juga mempengaruhi penarikan tenaga kerja.
Menarik
tidaknya suatu perusahaan. Para karyawan akan
lebih menyukai perusahaan yang menarik (attractive) daripada yang tidak.
Perusahaan yang sedang memperluas usahanya, industry yang menguntungkan, dapat
menawarkan upah yang lebih tinggi. Ini akan menjamin : “employment” yang
stabil, upah yang tinggi kesempatan untuk maju yang lebih cepat, pekerjaan yang
bersih, dan menjamin social yang lebih menarik.
c.
Menilai Program
penarikan karyawan
Program penarikan juga perlu dinilai. Penilaian ini dimaksud apakah
program tersebut bisa kita katakan berhasil atau tidak. Berhasil atau tidak
penarikan bisa diukur denganbebrapa kriteria, seperti (sesuai dengan urutan
kepentingannya):
1.
Banyaknya
pelamar-pelamar
2.
Banyaknya pemilihan
karyawan dan
3.
Banyaknya penempatan karyawan
yang berhasil
d. Prosedur
pemilihan tenaga kerja
Berikut ini
diberikan contoh metode prosedur pemilihan tenaga kerja yang lazim digunakan.
Prosedurnya meliputi:
1. Wawancara
pendahuluan
2. Pengisian
folmulir/blangko lamaran
3. Memeriksa
referensi
4. Test
pesikologi
5. Wawancara
6. Persetujuan
atasan langsung
7. Pemeriksaan
kesehatan
8. Induksi
atau orientaasi
2. Pengembangan
tenaga kerja
a. tujuan
pengembangan tenaga kerja
tujuan pengembangan karyawan adalah
untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja
yang telah ditetapkan. Pebaikan efektivitas kerja dapat dilakuakan dengan cara
memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan
itu sendiri terhadap tugas-tugasnya.
b.
Latihan
untuk karyawan operasional
pada umumnya
latihan untuk karyawan internasional ini bertujuan untuk:
·
Meningkatkan
produktivitas
·
Memperbaiki moral
·
Mengurangi pengawasan
·
Mengurangi terjadi
kecelakaan dan
·
Meningkatkan kestabilan
dan keluwesan organisasi
1.
Prinsip-prinsip
latihan
a. Motivasi.
Semakin tinggi motivasi karyawan, semakin cepat ia akan mempelajari
keterampilan atau pengetahuan baru
b. Laporan
kemajuan. Laporan kemajuan diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh seorang
karyawan untuk memahami pengetahuan baru.
c. Reinforcement.
Diperlukan pengukuran atau penguatan terhadap kemajuan yang dicapai oleh
karyawan
d. Praktik.
Sedapat mungkin karyawan yang dilatih bisa mempraktikkan keterampilan pada
suasana pekejaan yang sebenarnya.a
e. Pebedaan
individu. Agar latihan bisa evektif, hendaknya perlu menyesuaikan kecepatan dan
kerumitan dengan kemampuan masing-masing individu.
2. Berbagai metode pelatihan oprasional
a. On
the job training. Caranya dengan memberikan tugas kepada atasan langsung dari
karyawan yang baru dilatih, untuk melatih mereka.
b. Vestibule
school. Yaitu merupakan bentuk latihan dimana pelatihnya bukanlah atasan
langsung, tetapi pelatih-pelatih khusus (“staff specialist”)
c. Apperenticeship
(magang). Metode ini biasa dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan yang relatif lebih tinggi.
d. Kursus-kursus.
Merupakan bentuk pengembangan yang lebih mirip pendidikan dari pada latihan.
Seperti kursus bahasa asing, computer dan lain sebagainya.
3. Prosedur
latihan
Laithan yang baik adalah latihan
yang bisa dimengerti para peserta latihan sesuai dengan yang direncanakan.
Disini perlu kejasama antara pelatih dengan yang dilatih:
a. Persiapan
dari pelatih. Pelatih harus tahu bagaimana menjalankan pekerjaan yang akan
diajarkan dan bagai mana mengajarkannya.
b. Persiapan
dari karyawan yang dilatih. Perlu menyiapkan bahan-bahan latihan beberapa waktu
sebelumnya agar karyawan yang dilatih mempunyai keswmpatan untuk mempersiapkan
diri.
c. Pelatih
memperagakan latihan
d. Meminta
karyawan untuk memperaktikan latihan
e.
Tindak lanjut.
Mengamati presentasi karyawan yang sudah selesai dilatih ditempat kerja yang
sebenarnya. Hambatan-hambatan apa yang dialami dalam mempertikan pengetahuan
tersebut.
c. Metode latihan/pengembangan untuk karyawan
manajerial
1)
Metode sekolah, kuliah,
ceramah dan sejenisnya. Metode ini biasa dipakai untuk menambah para karyawan.
Dilakukan dengan memberikan pengetahuan secara sepihak oleh instruktur kepada
karyawan, sedangkan karyawan bersikap pasif yaitu mendengarkan dan kadang-
kadang diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk hal-hal yang belum jelas
2)
Metode diskusi. Metode
ini dimaksud untuk meningkatkan keterampilan bagi karyawan dalam hal
mengeluarkan pendapat, menerima pendapat orang lain,cara-cara mengunakan waktu
seefsien mungkin.
3)
Metode kasus. Metode
ini dilaksanakan dengan cara sipeserta diminta untuk memberikan pemecah atau
mencarikan jalan keluar trhadap suatu pristiwa perusahaan.
4)
Pemainan bisnis
(business gemes).metode ini bertujuan memberikan keterampilan memimpin maupun
memutuskan bagi para peserta kususnya yang berkaitan dengan masalah-masalah
menejemen.
d. Penilaian program-program pengembangan
karyawan
1) Karyawan
operasional
a. Peningkatan
produktifitas, misalnya diukur dari kuantitas maupun kualitas produksi
b. Penurunan
tingkat kecelakaan
c. Peningkatan
moral
2) Karyawan
manajerial
Suatu cara untuk menentukan keberhasilan latihan
adalah dengan mengukur sesuatu kelompok sebelum dan sesudah latihan.
Perbandingan, kemudian bisa dilakukan untuk menentukan apakah tingkah laku
organisasi, seperti sikap, kerjasama, kemampuan komunikasi meningkat ataukah
tidak dalam kelompok tersebut.
3) Kompensasi
a. Pengertian
kompensasi
Yang
dimaksud kompensasi adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan
dalam bentuk uang atau bentuk lain sesuai dengan pengorbanan yang dikeluakan.
Kompensasi dapat berbentuk fasilitas-fasilitas yang dapat dinilai dengan uang
selain upah.
b. Faktor-faktor
yang harus diperharikan dalam kompensasi
Agar
perusahaan dapat menetapkan besarnya kompensasi dengan tepat,maka perlu
memperhatikan factor-faktor berikut ini
Ø Memenuhi
kebutuhan minimal
Ø Dapat
mengikat
Ø Dapat
menibulkan semangat dan gairah kerja
Ø Adil
Ø Tidak
boleh bersifat statis
c. Tantangan-tantangan
yang mempengaruhi kebijakasanan kompensasi
Ø Suplai
dan permintaan tenaga kerja
Ø Serikat
karyawan
Ø Produktifitas
Ø Kemapuan
untuk membayar
Ø Biaya
hidup
Ø pemerintah
d. Evaluasi
jabatan
Di
Indonesia penerapan system evaluasi jabatan masih belum selancar Negara-negara
lain. Hambatan dalam penerapan evaluasi jabatan ini adalah fakor biaya dan
kesulitan dalam tenagab ahli. Sebagian perusahaan di Indonesia yang telah
merintis penerapan system evaluasi jabatan adalah perusahaan-perusahaan semen
di Indonesia seperti GRESIK,TONASA, PN industry sandang dan lain sebagainya
4) Integrasi
Setelah
perusahaan memperoleh tenaga kerja, melatih mereka, dan memberikan upah yang
adil dan layak, maka langkah selanjutnya adalah mengitegerasikan antara
keinginan para karyawan dengan tujuan perusahaan. Hal ini hanya bisa dilakukan
apabila perusahaan bisa memahami sifat karyawan .
A.
Hararki
kebutuhan dari maslow
Maslow
menyatakan urutan-urutan kebutuhan dasar sebagai berikut:
Ø Kebutuhan
fisiologis dasar
Ø Keselamatan
dan keamanan
Ø Cinta/kasih
saying
Ø Penghargaan
Ø Self
actualisaction
Urut-urutan tingkatan kebutuhan ini
membantu manajemen didalam memahami persoalan-persoalan yang menyangkut para
karyawan.
B.
Keinginan-keinginan
karyawan
Ø Gaji/upah
yang baik
Ø Pekerjaan
yang aman secara ekonomis
Ø Rekan
kerja yang komopak
Ø Penghargaan
terhadap pekerjaan yang dijalankan
Ø Pekerjaan
yang berarti
Ø Kesempatan
untuk maju
Ø Kondisi
kerja yang aman,nyaman dan menarik
Ø Pemimpin
yang adil dan bijaksana
Ø Pengarahan
yang wajar
Ø Organisasi/tempat
kerja yang di hargai masyarakat
C.
Motivasi
kerja
didalam
memberikan motivasi pada prinsipnya dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
1. Motivasi
positif. Yaitu proses untuk mempengaruhiorang lain agar menjalankan sesuatu
yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapat hadiah.
Ini dapat dijalankan dengan cara:
Ø Penghargaan
bagi pekerjaan yang dilakukan dengan baik
Ø Memberi
informasi segala hal yang diperlukan
Ø Memberikan
perhatian kepada karyawan dengan tulus
Ø Menciptakan
persaingan sehat diantara karyawan
Ø Partisipasi
Ø Kebanggaqn
Ø Uang
2. Motifasi
negatif. Yaitu proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang
kita inginkan, tetapi tehnik dasar yang digunakan adalah lewat
kekuatan-kekuatan. Ini dapat dijankan dengan cara:
Ø Memberikan
peraturan-peraturan kerja yang harus ditaati
Ø Hukuman
bagi yang tidak dapat mencapai prestasi tertentu
Ø Kehilangan
pekerjaaan
D.
Berbagai
pandangan tentang motivasi dalam organisasi
1)
Model tradisional
Model
ini di dasarkan pada anggapan bahwa para pekerja sebenarnya adalah pemalas dan
bisa didorong hanya dengan imbalan keuangan. Cara untuk memberikan dorongan
kepada para karyawan agar melakukan pekerjaan mereka dengan berhasil para
manajer menggunakan sistem insentif. Semakin banyak mereka menghasilkan semakin
besar penghasilan mereka.
2)
Model hubungan manusia
(human relations mode)
Peneliti
menemukan bahwa kontak sosial yang di alami karyawan dalam bekerja merupakan
hal yang sangat penting bagi mereka, dan kebosanan serta kerutinan pekerjaan
merupakan hal-hal yang mengurangi motivasi mereka dalam bekerja. Para manajer
di anjurkan untuk memotifisir para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial
mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna.
3)
Model sumber daya
manusia (human resources model)
para
karyawan bukan hanya mempunyai motivasi uang ataupun keingian akan kepuasan,
akan tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai “arti” dalam
bekerja. Mereka mempunyai dorangan untuk menyelesaikan pekerjaaan dengan baik,
bahkan umumnya mereka akan memperoleh kepuasan karna prestasi yang tinggi.
Tugas manajer adalah mengembangkan tanggung jawab bersama untuk mencapai tujuan
organisasi dan anggota-anggota organisasi, dimana setiap karyawan menyumbangkan
sesuai denggan kepentingan dan kemampuan mereka.
5. Pemeliharaan karyawan
a.
Program
keselamatan
Setiap
program keselamatan dapat terdiri dari salah satu atau lebih elemen-elemen
berikut ini:
Ø Dukungan
dari manajemen puncak (top management)
Ø Menunjukan
seorang direktur keselamatan
Ø Pembuatan
pabrik dan oprasi yang bertindak secara aman
Ø Mendidik
karyawan untuk bertindak secara aman
Ø Menganalisa
kecelakaan
Ø Menyelenggarakan
perlombaan atau keselamatan kerja
Ø Menjalankan
peraturan-peraturan untuk keselamatan kerja
b.
Program
kesehatan
Ø kesehatan
fisik
Usaha
untuk mempertahankan kesehatan para karyawan menjadi salah satu tugas bagian
personalia. Salah satu cara yang sering di pergunakan adalah membentuk bagian
tersendiri/menyangkut pejabat tertentu bertanggung jawab terhadap persoalan
kesehatan fisik para karyawan.
Program
kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu
atau keseluruhan dari elemen-elemen berikut ini:
1. pemeriksaan
kesehatan karyawan pada waktu karyawan
pertama kali di terima bekerja
2. pemeriksanan
keseluruhan pada karyawan kunci (key personal) secara periodik
3. tersedianya
peralatan dan staff medis yang cukup
4. pemeriksaan
kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik
5. pemeriksaaan
perhatian sistematis dan preventif terhadap masalah ketegangan industri
(industrial stresses)
6. pemeriksaan
mensistematis dan periodic terhadap persaratan-persaratan sanitasi yang baik.
Ø kesehatan
mental
disamping
memperhatikan keseluruhan kesehatan fisik karyawan, usaha untuk menjaga
kesehatan mental agar tetap baik, perlu dilakukan. Perhatian terhadap kesehatan
mental sebetulnya belum banyak diberikan, terbukti dari jarangnya perusahaan
yang mempunyai program-program untuk kesehatan mental, atau yang lebih jelas,
sedikitnya tenaga psychiatrist yang dimiliki oleh perusahaan bahkan untuk
perusahaan-perusahaan yang besar sekalipun, mereka jarang memiliki tenaga ini. Meskipun
untuk tenaga medis mereka memiliki jumlah yang cukup.
Untuk
membuat program kesehatan, perlu dilakukan salah satu atau keseluruhan cara
berikut ini:
1. Tersedianya
spychiatrist untuk konsultasi
2. Kerjasama
dengan psychiatrist diluar perusahaan atau yang ada di lembaga-lembaga
konsultasi
3. Mendidik
para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya kesehatan mental
4. Mengembangkan
dan memelihara program-program “human relations” yang baik.
D.
PROGAM PELAYANAN KARYAWAN
Program
ini dimaksud untuk memberi dorongan moril kepada para karyawan, sehingga
semangat kerja akan tetap terperihara program ini juga akan memelihara sikap
karyawan tetap baik terhadap kerja dan lingkungan kerjanya. Dengan
dilaksanakanya program ini di harapkan kegairahan kerja karyawan tetap tinggi
serta ada rasa aman sehingga karyawan akan lebih berkonsentrasi terhadap
pekerjaannya
Bentuk-bentuk
pelayanan karyawan dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Yang
menyangkut masalah ekonomi karyawan, seperti pemberian pensiun, asuransi dan
pemberian kredit.
2. Program
rekreasi/hiburan, deperti kegiatan olahraga, kegiatan sosial dan darmawisata.
3. Penyediaan
fasilitas seperti cafeteria, perumahan, fasilitas pembelian, fasilitas
kesehatan, penasehat keuangan, fasilitas pendidikan dan lain sebagainya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian manajemen sumber daya manusia pada
dasarnya dibangun oleh dua konsep yakni konsep mengenai (management) dan konsep
mengenai sumber daya manusia (human resources). Masing-masing konstruksi konsep
tersebut secara resiprokal berperan dalam membangun pengertian tentang MSDM
secara utuh. Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia diganti dengan istilah
Manajemen Personalia. Penggantian istilah ini bukan semata-mata hanya perubahan
istilah saja, namun mencerminkan perubahan dalam fungsi dan jangkauan tugas
personalia dari suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Matindas,R.2002.manajemen
sumberdaya manusia lewat A K U. Jakarta : pustaka utama graffiti.
2. Barthos,
Basir.2001. manajemen sumber daya manusia. Jakarta : bumi aksara
3. Mu’iz
raharjo, Muhamad. 2011. Sumber daya manusia yang unggu,l cerdas, dan
berkarakter islami. Yogyakarta : gava media
No comments:
Post a Comment