DETEKSI DAN ASESMEN KECERDASAN MAJEMUK PADA
SISWA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecerdaan Majemuk
Dosen Pengampu : Abdul Aziz Binsa, M. Pd
Kelompok : 07
Nama :
Nurmalia Khotimah
Prodi :
Bimbingan Konseling Islam (BKI)
Fakultas :
Tarbiyah
INSTITUT
AGAMA ISLAM NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Ashhadualla illahaillallah,
waashhaduanna muhammadur rasulullah, Allahuma sholi‘ala syayyidina Muhammad,
wa‘alaa ali syayidina
Muhammad, lahaula walaquata illa billah.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala nikmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah ini yang dilengkapi dengan berbagai penjelasan tentang deteksi kecerdasan majemuk pada siswa.
Dalam kesempatan ini, makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecerdasan Majemuk sebagai syarat mengikuti UAS, yang berisi ringkasan materi dan
beberapa penjelasan tentang Asesmen Kecerdasan Majemuk pada Siswa.
Saya telah berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi Bapak Dosen mata kuliah Kecerdasan Majemuk, Pak Binsa, namun saya
yakin bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu
saya sangat senang apabila dari Pak Binsa, bersedia
memberikan kritik dan saran secara tertulis maupun lisan untuk penyempurnaan
makalah berikutnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk kami semua, khususnya mahasiswa Prodi PGMI, dan BKI
semester 2. Saya sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
|
Ngawi, 1 Maret 2018
Penyusun
Nurmalia Khotimah
|
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUA
a. Latar Belakang........................................................................... 1
b. Rumusan Masalah...................................................................... 1
c. Tujuan......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
a. Deteksi dan Asesmen Kecerdasan Majemuk pada
Siswa.......... 3
b. Tujuan Asesmen Kecerdasan Majemuk pada Siswa.................. 4
c. Kegunaan Asesmen Perkembangan Anak.................................. 5
d. Asesmen Perkembangan Berbasis Majemuk pada
Siswa........... 6
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................. 8
DAFTARPUSTAKA............................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan
mengevaluasi merupakan suatu kegiatan yang harus selalu dilakukan sepanjang
proses pembelajaran, dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Hampir setiap guru
melakukan hal tersebut di kelasnya masing-masing, tetapi tidak semua guru mampu
melakukan kegiatan evaluasi sebagaimana seharusnya sehingga hasilnyapun sesuai
dengan tujuan yang menjadi tolok ukur dari suatu kegiatan pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran ataupun evaluasi perkembangan yang dilaksanakan pada
pendidikan anak sekolah umumnya
diperlukan untuk mengukur kemampuan anak dan mengukur ketercapaian program yang
telah dilaksanakan. Biasanya hasil dari suatu kegiatan evaluasi akan dijadikan
acuan dalam menyusun kegiatan belajar selanjutnya.
Kendala yang seringkali dihadapi oleh guru adalah ketidaktepatan dalam
melakukan kegiatan evaluasi akibat kurangnya pemahaman tentang proses
mengevaluasi dengan pendekatan, metode dan teknik asesmen dalam pembelajaran.
Kenyataan lainnya adalah evaluasi yang dilakukan lebih banyak bersifat
kuantitatif dengan angka-angka atau huruf yang digunakan untuk me‟label‟ kemampuan anak diakhir kegiatan
pembelajaran, padahal untuk menilai perkembangan siswa tidak cukup dengan
penilaian kuantitatif karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan
yang unik dan pesat sehingga evaluasi proses yang dilakukan sepanjang kegiatan
pembelajaran sebenarnya lebih diperlukan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian deteksi ?
2.
Bagaimana penjelasan mengenai asesmen kecerdasan
majemuk pada siswa ?
3.
Sebutkan tujuan asesmen kecerdasan majemuk pada
siswa !
4.
Bagaimana kegunaan asesmen perkembangan pada anak
?
5.
Bagaimana asesmen perkembangan berbasis majemuk
pada siswa ?
C. TUJUAN
Mengetahui
penjelasan mengenai apa yang tercantum dalam rumusan masalah diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DETEKSI DAN ASESMEN KECERDASAN MAJEMUK PADA SISWA
Deteksi kecerdasan majemuk pada siswa adalah pencarian
kebenaran mengenai kecerdasan dari siswa tersebut. Penilaian
perkembangan anak pada pembelajaran anak sekolah pada dasarnya
lebih tepat disebut dengan istilah asesmen perkembangan.
1. Menurut Jamaris (2006:164)
Menjelaskan bahwa asesmen pendidikan anak sekolah merupakan suatu proses kegiatan yang
dilaksanakan bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti-bukti tentang
perkembangan dan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan siswa.
2.
Menurut Purwanto
(1984:3)
Menjelaskan bahwa kegiatan penilaian merupakan
suatu proses merencanakan, memperoleh data dan menyediakan informasi yang
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif untuk mengambil keputusan.
Selanjutnya dalam makalah ini istilah asesmen akan ditukarpakaikan dengan
istilah penilaian atau evaluasi.
a. Asesmen
Perkembangan Anak
Dalam dunia pendidikan asesmen dimaknai sebagai
suatu proses yang sistematis tentang pengumpulan, penganalisisan, penafsiran,
dan pemberian keputusan tentang informasi yang dikumpulkan. Pengertian tersebut
memiliki arti bahwa asesmen bukanlah suatu hasil, melainkan suatu proses yang
dilakukan secara sistematis. Proses-proses tersebut dimulai dengan mengumpulkan
data atau informasi, kemudian menganalisis, menafsirkan, dan memberikan
keputusan tentang data atau informasi yang dikumpulkan.
Proses yang terdapat dalam asesmen merupakan
proses yang berkelanjutan. Kegiatan asesmen bukanlah dilakukan pada akhir
kegiatan, tetapi merupakan hal yang cukup penting adalah membuat informasi dari
hasil asesmen menjadi lebih bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Pernyataan ini didukung oleh Brondinsky dalam Decker dan Decker (2002: 64)
bahwa pelaporan merupakan aspek penting dari program anak sekolah yang juga melibatkan orang tua agar mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan anaknya. Pelaporan
ini dapat berbentuk narasi dan bukan sekedar check list atau angka-angka yang
kurang berarti.
Sebagai kesimpulan, asesmen perkembangan siswa adalah suatu proses yang sistematik meliputi
pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang
perkembangan anak. Asesmen perkembangan anak dilaksanakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan anak yang terjadi
sebagai akibat adanya kegiatan yang
diberikan.
B.
TUJUAN
ASESMEN KECERDASAN
MAJEMUK PADA SISWA
Tujuan asesmen perkembangan anak, antara lain
untuk:
1. Mendeteksi perkembangan dan arahan dalam
melakukan penilaian diagnostik ketika terindikasi, yang meliputi deteksi
tentang status kesehatan anak usia dini, kepekaan indera, bahasa, motorik
kasar, motorik halus, dan perkembangan sosial-emosional.
2. Mengidentifikasi minat dan kebutuhan anak usia
dini,
3. Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar
anak usia dini,
4. Mengembangkan kurikulum,
5. Memperbaiki dan mengembangkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini, dan
6. Mengasesmen program dan lembaga (Akuntabilitas
program dan lembaga).
C.
KEGUNAAN ASESMEN
PERKEMBANGAN ANAK
Hasil asesmen perkembangan anak usia dini dapat
digunakan untuk keperluan administratif, kegiatan pembelajaran, bimbingan dan
konseling, serta penelitian.
a.
Untuk kegunaan administratif
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan
untuk: (1) laporan perkembangan dari berbagai bidang pengembangan, yaitu
kognitif, bahasa, fisik/motorik, sosial dan emosial, perilaku (pembiasaan moral
dan sikap beragama, disiplin). Selain itu juga digunakan untuk mengetahui
minat, kecakapan khusus; (2) sebagai laporan tertulis pada orangtua tentang
perkembangan anak; serta (3) digunakan untuk memberikan laporan secara periodik
tentang kemajuan lembaga pada pihak-pihak yang terkait.
b.
Untuk Kegunaan Kegiatan Pembelajaran
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan untuk
kepentingan pembelajaran/kegiatan, yakni dalam hal;
1. Memberikan data yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengembangkan
pembelajaran/kegiatan
2. Mengidentifikasi perkembangan anak selama mengikuti pembelajaran/kegiatan.
c.
Untuk Kegunaan Diagnostik,
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan
sebagai alat diagnostik dalam bimbingan dan konseling dalam mengananalisis
berbagai permasalahan anak.
d.
Untuk Kegunaan Penelitian,
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan
untuk bahan penelitian terkait perkembangan. Penelitian ini dilakukan dalam
upaya pengembangan potensi secara optimal.
D.
ASESMEN PERKEMBANGAN
BERBASIS MAJEMUK PADA SISWA
Gardner (1999:
17-27) membuat kriteria dasar yang pasti untuk setiap kecerdasan agar dapat
membedakan talenta atau bakat secara mudah sehingga dapat mengukur cakupan yang
lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gardner pada
mulanya memaparkan 7 (tujuh) aspek intelegensi yang menunjukkan kompetensi
intelektual yang berbeda, kemudian menambahkannya menjadi 8 aspek kecerdasan, yang terdiri dari
1.
Linguistic
2.
Logical –Mathematical
3.
Musical
4.
Spatial
5.
Bodily Kinesthetic
6.
Interpersonal
7.
Intrapersonal
8.
Naturalis
Kedelapan kecerdasan
tersebut di atas dapat saja dimiliki individu, hanya saja dalam taraf yang
berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang
bercampur dengan kecerdasan yang lain. Atau dengan perkataan lain dalam
keberfungsiannya satu kecerdasan dapat menjadi medium untuk kecerdasan lainnya.
Sebagai contoh untuk menyelesaikan konsep penjumlahan dalam matematika, seorang
anak tidak hanya menggunakan kecerdasan logika matematika yang harus berhadapan
deretan angka-angka, tetapi lebih mudah baginya ketika ia menyelesaikan soal
tersebut dengan kecerdasan linguistiknya dimana soal tersebut diberikan dalam
bentuk cerita yang lebih mudah untuk dimengerti olehnya. Selanjutnya Jasmine
(2004: 34) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan kecerdasan jamak sangatlah
penting untuk mengutamakan perbedaan individual pada anak didik. Implikasinya
teori dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Deteksi kecerdasan majemuk pada siswa adalah pencarian
kebenaran mengenai kecerdasan dari siswa tersebut. Penilaian
perkembangan anak pada pembelajaran anak sekolah pada dasarnya
lebih tepat disebut dengan istilah asesmen perkembangan.
Tujuan asesmen perkembangan anak, antara lain
untuk: Mengidentifikasi minat dan kebutuhan anak usia
dini, Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar
anak usia dini, Mengembangkan
kurikulum.
Hasil asesmen perkembangan anak usia dini dapat
digunakan untuk keperluan administratif, kegiatan pembelajaran, bimbingan dan
konseling, serta penelitian. Untuk kegunaan administrative, dan Untuk Kegunaan Kegiatan Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. (7th Ed).
(Terj.: Helly Prajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Raka, I.I.D.G. 2008. Pembangunan Karakter dan
Pembangunan Bangsa: Menengok Kembali Peran Perguruan Tinggi. Bandung:
Majelis Guru Besar ITB.
Widodo, Rachmad. 2010. “Benarkah Pendidikan Kita
Mengabaikan Pendidikan Karakter” (dalam
http://wyw1d.wordpress.com/2018/03/01/benark
ah-pendidikan-kita-mengabaikanpendidikan-karakter/) diakses 1 Maret 2018.
“Howard Gardner”, Wikipedia, diakses tanggal 1 Maret 2018
No comments:
Post a Comment