July 9, 2018

MAKALAH DETEKSI DAN ASESMEN KECERDASAN MAJEMUK PADA SISWA



DETEKSI DAN ASESMEN KECERDASAN MAJEMUK PADA SISWA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecerdaan Majemuk


Dosen Pengampu : Abdul Aziz Binsa, M. Pd

Kelompok : 07
Nama               : Nurmalia Khotimah
Prodi               : Bimbingan Konseling Islam (BKI)
Fakultas           : Tarbiyah

INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Ashhadualla illahaillallah, waashhaduanna muhammadur rasulullah, Allahuma sholi‘ala syayyidina Muhammad, wa‘alaa ali syayidina Muhammad, lahaula walaquata illa billah.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang dilengkapi dengan berbagai penjelasan tentang deteksi kecerdasan majemuk pada siswa.
            Dalam kesempatan ini, makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kecerdasan Majemuk sebagai syarat mengikuti UAS, yang berisi ringkasan materi dan beberapa penjelasan tentang Asesmen Kecerdasan Majemuk pada Siswa.
            Saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi Bapak Dosen mata kuliah Kecerdasan Majemuk, Pak Binsa, namun saya yakin bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu saya sangat senang apabila dari Pak Binsa, bersedia memberikan kritik dan saran secara tertulis maupun lisan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
            Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kami semua, khususnya mahasiswa Prodi PGMI, dan BKI semester 2. Saya sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Ngawi, 1 Maret 2018
Penyusun



Nurmalia Khotimah
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................         i
KATA PENGANTAR...........................................................................         ii
DAFTAR ISI.........................................................................................         iii
BAB I PENDAHULUA
a.       Latar Belakang...........................................................................         1
b.      Rumusan Masalah......................................................................         1
c.       Tujuan.........................................................................................         1
BAB II PEMBAHASAN
a.       Deteksi dan Asesmen Kecerdasan Majemuk pada Siswa..........         3
b.      Tujuan Asesmen Kecerdasan Majemuk pada Siswa..................         4
c.       Kegunaan Asesmen Perkembangan Anak..................................         5
d.      Asesmen Perkembangan Berbasis Majemuk pada Siswa...........         6
BAB IV PENUTUP
a.       Kesimpulan.................................................................................         8
DAFTARPUSTAKA.............................................................................         9

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kegiatan mengevaluasi merupakan suatu kegiatan yang harus selalu dilakukan sepanjang proses pembelajaran, dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Hampir setiap guru melakukan hal tersebut di kelasnya masing-masing, tetapi tidak semua guru mampu melakukan kegiatan evaluasi sebagaimana seharusnya sehingga hasilnyapun sesuai dengan tujuan yang menjadi tolok ukur dari suatu kegiatan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran ataupun evaluasi perkembangan yang dilaksanakan pada pendidikan anak sekolah umumnya diperlukan untuk mengukur kemampuan anak dan mengukur ketercapaian program yang telah dilaksanakan. Biasanya hasil dari suatu kegiatan evaluasi akan dijadikan acuan dalam menyusun kegiatan belajar selanjutnya.
Kendala yang seringkali dihadapi oleh guru adalah ketidaktepatan dalam melakukan kegiatan evaluasi akibat kurangnya pemahaman tentang proses mengevaluasi dengan pendekatan, metode dan teknik asesmen dalam pembelajaran. Kenyataan lainnya adalah evaluasi yang dilakukan lebih banyak bersifat kuantitatif dengan angka-angka atau huruf yang digunakan untuk  me‟label‟ kemampuan anak diakhir kegiatan pembelajaran, padahal untuk menilai perkembangan siswa tidak cukup dengan penilaian kuantitatif karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang unik dan pesat sehingga evaluasi proses yang dilakukan sepanjang kegiatan pembelajaran sebenarnya lebih diperlukan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian deteksi ?
2.      Bagaimana penjelasan mengenai asesmen kecerdasan majemuk pada siswa ?
3.      Sebutkan tujuan asesmen kecerdasan majemuk pada siswa !
4.      Bagaimana kegunaan asesmen perkembangan pada anak ?
5.      Bagaimana asesmen perkembangan berbasis majemuk pada siswa ?

C.    TUJUAN
Mengetahui penjelasan mengenai apa yang tercantum dalam rumusan masalah diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     DETEKSI  DAN ASESMEN KECERDASAN MAJEMUK PADA SISWA
Deteksi kecerdasan majemuk pada siswa adalah pencarian kebenaran mengenai kecerdasan dari siswa tersebut. Penilaian perkembangan anak pada pembelajaran anak sekolah pada dasarnya lebih tepat disebut dengan istilah asesmen perkembangan. 
1.      Menurut Jamaris (2006:164)
Menjelaskan bahwa asesmen pendidikan anak sekolah merupakan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti-bukti tentang perkembangan dan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan siswa.
2.      Menurut Purwanto (1984:3)
Menjelaskan bahwa kegiatan penilaian merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh data dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif untuk mengambil keputusan. Selanjutnya dalam makalah ini istilah asesmen akan ditukarpakaikan dengan istilah penilaian atau evaluasi.

a.       Asesmen Perkembangan Anak
Dalam dunia pendidikan asesmen dimaknai sebagai suatu proses yang sistematis tentang pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang informasi yang dikumpulkan. Pengertian tersebut memiliki arti bahwa asesmen bukanlah suatu hasil, melainkan suatu proses yang dilakukan secara sistematis. Proses-proses tersebut dimulai dengan mengumpulkan data atau informasi, kemudian menganalisis, menafsirkan, dan memberikan keputusan tentang data atau informasi yang dikumpulkan.
Proses yang terdapat dalam asesmen merupakan proses yang berkelanjutan. Kegiatan asesmen bukanlah dilakukan pada akhir kegiatan, tetapi merupakan hal yang cukup penting adalah membuat informasi dari hasil asesmen menjadi lebih bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Pernyataan ini didukung oleh Brondinsky dalam Decker dan Decker (2002: 64) bahwa pelaporan merupakan aspek penting dari program anak sekolah yang juga melibatkan orang tua agar mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan anaknya. Pelaporan ini dapat berbentuk narasi dan bukan sekedar check list atau angka-angka yang kurang berarti.
Sebagai kesimpulan, asesmen perkembangan siswa adalah suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang perkembangan anak. Asesmen perkembangan anak dilaksanakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan anak yang terjadi sebagai akibat adanya kegiatan yang diberikan.

B.     TUJUAN ASESMEN  KECERDASAN MAJEMUK PADA SISWA
Tujuan asesmen perkembangan anak, antara lain untuk:
1.      Mendeteksi perkembangan dan arahan dalam melakukan penilaian diagnostik ketika terindikasi, yang meliputi deteksi tentang status kesehatan anak usia dini, kepekaan indera, bahasa, motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan sosial-emosional.
2.      Mengidentifikasi minat dan kebutuhan anak usia dini,
3.      Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar anak usia dini,
4.      Mengembangkan kurikulum,
5.      Memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini, dan
6.      Mengasesmen program dan lembaga (Akuntabilitas program dan lembaga).
C.    KEGUNAAN ASESMEN PERKEMBANGAN ANAK
Hasil asesmen perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk keperluan administratif, kegiatan pembelajaran, bimbingan dan konseling, serta penelitian.

a.       Untuk kegunaan administratif 
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan untuk: (1) laporan perkembangan dari berbagai bidang pengembangan, yaitu kognitif, bahasa, fisik/motorik, sosial dan emosial, perilaku (pembiasaan moral dan sikap beragama, disiplin). Selain itu juga digunakan untuk mengetahui minat, kecakapan khusus; (2) sebagai laporan tertulis pada orangtua tentang perkembangan anak; serta (3) digunakan untuk memberikan laporan secara periodik tentang kemajuan lembaga pada pihak-pihak yang terkait.

b.      Untuk Kegunaan Kegiatan Pembelajaran
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran/kegiatan, yakni dalam hal;
1.      Memberikan data yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran/kegiatan
2.      Mengidentifikasi perkembangan anak selama mengikuti pembelajaran/kegiatan.

c.       Untuk Kegunaan Diagnostik,
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan sebagai alat diagnostik dalam bimbingan dan konseling dalam mengananalisis berbagai permasalahan anak.

d.      Untuk Kegunaan Penelitian,
Hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan untuk bahan penelitian terkait perkembangan. Penelitian ini dilakukan dalam upaya pengembangan potensi secara optimal.

D.    ASESMEN PERKEMBANGAN BERBASIS MAJEMUK PADA SISWA
Gardner (1999: 17-27) membuat kriteria dasar yang pasti untuk setiap kecerdasan agar dapat membedakan talenta atau bakat secara mudah sehingga dapat mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gardner pada mulanya memaparkan 7 (tujuh) aspek intelegensi yang menunjukkan kompetensi intelektual yang berbeda, kemudian menambahkannya menjadi 8 aspek kecerdasan, yang terdiri dari
1.      Linguistic
2.      Logical –Mathematical
3.      Musical
4.      Spatial
5.      Bodily Kinesthetic
6.      Interpersonal
7.       Intrapersonal
8.      Naturalis


Kedelapan kecerdasan tersebut di atas dapat saja dimiliki individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain. Atau dengan perkataan lain dalam keberfungsiannya satu kecerdasan dapat menjadi medium untuk kecerdasan lainnya. Sebagai contoh untuk menyelesaikan konsep penjumlahan dalam matematika, seorang anak tidak hanya menggunakan kecerdasan logika matematika yang harus berhadapan deretan angka-angka, tetapi lebih mudah baginya ketika ia menyelesaikan soal tersebut dengan kecerdasan linguistiknya dimana soal tersebut diberikan dalam bentuk cerita yang lebih mudah untuk dimengerti olehnya. Selanjutnya Jasmine (2004: 34) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan kecerdasan jamak sangatlah penting untuk mengutamakan perbedaan individual pada anak didik. Implikasinya teori dalam proses pendidikan dan pembelajaran.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Deteksi kecerdasan majemuk pada siswa adalah pencarian kebenaran mengenai kecerdasan dari siswa tersebut. Penilaian perkembangan anak pada pembelajaran anak sekolah pada dasarnya lebih tepat disebut dengan istilah asesmen perkembangan.
Tujuan asesmen perkembangan anak, antara lain untuk: Mengidentifikasi minat dan kebutuhan anak usia dini, Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar anak usia dini, Mengembangkan kurikulum.
Hasil asesmen perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk keperluan administratif, kegiatan pembelajaran, bimbingan dan konseling, serta penelitian. Untuk kegunaan administrative, dan Untuk Kegunaan Kegiatan Pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. (7th Ed). (Terj.: Helly Prajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Raka, I.I.D.G. 2008. Pembangunan Karakter dan Pembangunan Bangsa: Menengok Kembali Peran Perguruan Tinggi. Bandung: Majelis Guru Besar ITB.
Widodo, Rachmad. 2010. “Benarkah Pendidikan Kita Mengabaikan Pendidikan Karakter” (dalam http://wyw1d.wordpress.com/2018/03/01/benark ah-pendidikan-kita-mengabaikanpendidikan-karakter/) diakses 1 Maret 2018.
“Howard Gardner”, Wikipedia, diakses tanggal 1 Maret 2018





No comments:

Post a Comment